Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jatim mengajak seluruh warga khususnya di Jawa Timur menggelar tahlil bersama. Ini untuk mendoakan para korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 174 orang.
"Pertama-tama kami mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas wafatnya beberapa suporter yang meninggal dunia. Ada sekitar 129-an yang terkonfirmasi meninggal dunia di dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang," kata Bendahara Ansor Jatim, M Fawait kepada detikJatim, Minggu (2/10/2022).
"Kami nanti akan menggelar tahlil bersama dan doa bersama untuk korban yang meninggal dunia. Kami juga ajak dan imbau warga lainnya menggelar doa dan tahlil untuk korban," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Gus Fawait ini menyesalkan musibah tersebut. Apabila sudah dipetakan dengan serius, seharusnya tidak sampai terjadi hal demikian.
"Saya menyesalkan musibah kejadian ini karena kalau musibah ini diantisipasi sebelumnya tidak separah ini. Musibah ini tidak bisa dielak lagi dan harus menjadi pelajaran penting bagi semua, untuk dikemudian hari event besar olahraga yang menyedot massa besar bisa diantisipasi dengan baik dan serius. Sehingga hal-hal ini tidak terjadi lagi," beber pria yang juga Ketua Umum Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.
"Kita akan tahlil bersama untuk korban, dan yang masih dirawat akan kami doakan bisa segera sehat kembali, beraktivitas normal, tidak trauma," sambungnya.
Ansor Jatim, lanjut Gus Fawait akan mendorong pemerintah untuk bisa memberi perhatian kepada para korban dan keluarga.
"Kami harap biaya yang harus dikeluarkan keluarga di rumah sakit agar diganti, atau seluruhnya ditanggung pemerintah. Khusus korban luka dan meninggal dunia, berikan santunan atau tunjangan," katanya.
"Tentu tunjangan ini bentuk simpatik kita, tidak mungkin bisa menghilangkan kesedihan mereka, tapi bentuk perhatian untuk sedikit meringankan beban yang ditimpa keluarga meninggal dan luka-luka," lanjutnya.
Pria yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini meminta seluruh pihak menahan diri dan tidak saling menyalahkan serta menyerang.
"Musibah ini sudah terjadi, kalaupun ada pelanggaran kita percayakan ke pihak kepolisian yang bisa obyektif untuk memberi keadilan kita semua sehingga pihak-pihak saling serang bisa menahan diri," tandasnya.
Diketahui, dalam pertandingan Liga 1 pekan ke-11 antara tuan rumah Arema FC melawan Persebaya berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya.
Usai laga, ratusan suporter Aremania yang kecewa masuk ke dalam lapangan. Terjadi chaos antara Aremania dengan pihak keamanan, sehingga aparat menembakkan gas air mata.
Dampaknya, ratusan Aremania menjadi korban jiwa dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (2/10/2022) malam. Hingga berita ini diturunkan, ada sebanyak 130 orang tewas, di antaranya 2 aparat kepolisian dan 128 suporter.
(dpe/fat)