Korban tewas Tragedi Kanjuruhan mencapai 174 orang berdasarkan data Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Salah satu korban tewas itu teridentifikasi berasal dari Magetan. Suporter Aremania itu diketahui warga Dukuh Mandiro, Desa Mojopurno, Kecamatan Ngariboyo.
"Betul ada satu korban teridentifikasi warga Magetan, Desa Mojopurno, Ngariboyo," ujar Kapolres Magetan AKBP Mohammad Ridwan saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (2/1/02022).
Korban meninggal itu adalah Ikhsan Munif (22). Saat ini jenazah telah tiba di rumah duka dan telah diterima oleh keluarga. Keluarga korban pun segera memakamkan jenazah di makam umum desa setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenazah korban sudah diterima keluarga dan ini baru selesai pemakaman oleh keluarga," tandas Ridwan.
Ridwan menambahkan pihaknya masih melakukan pendataan berapa jumlah pasti suporter Aremania asal Magetean yang turut menonton laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Kami masih pendalaman jumlah suporter Aremania yang menonton bola di Stadion Kanjuruhan Malang," ujarnya.
Dalam pemakaman jenazah korban tersebut Kapolres Magetan dan jajaran pejabat turut mengantarkan jenazah hingga pemakaman.
Sebelumnya tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya pada lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Persebaya menang 3-2 atas Arema. Selanjutnya, para suporter Arema yang tidak senang dengan hasil tim kesayangannya itu menyerbu lapangan.
Kericuhan tidak terelakkan. Suporter dan pihak kepolisian saling serang, berujung tembakan gas air mata. Situasi makin mencekam, kepanikan tak terhindarkan. Banyak korban yang alami sesak nafas yang berujung meninggal dunia.
Insiden ini menyebabkan 174 orang meninggal dunia, 298 suporter luka ringan dan 11 luka berat. Tragedi ini menjadi kabar duka bagi dunia sepakbola Tanah Air.
(dpe/fat)