Hasil penghitungan suara di tingkat PPK tentu bukan hasil final Pilbup Jombang 2024. Sebab masih ada rekapitulasi suara di tingkat KPU Jombang yang akan menentukan hasil akhir perolehan masing-masing paslon.
Berdasarkan hasil sementara rekapitulasi suara di tingkat kecamatan, paslon Bupati dan Wabup Jombang WarSa menang telak dari petahana. Pasangan nomor urut 2 itu meraup 515.812 suara atau 74,87% dari suara sah 688.982.
Sedangkan paslon MuRah hanya mendapatkan 173.170 suara atau 25,13% dari suara sah. Jumlah suara tidak sah dalam Pilbup Jombang 2024 mencapai 33.574.
Tumbangnya petahana MuRah tentu sangat mengejutkan. Selain perolehan suaranya terpaut jauh, tak satu pun kecamatan berhasil mereka kuasai. Dari 21 kecamatan se-Kabupaten Jombang, mereka hanya kalah tipis di Kecamatan Bareng.
Yaitu pasangan MuRah memperoleh 15.278 suara, sedangkan WarSa mendapatkan 15.955 suara. Sedangkan di 20 kecamatan lainnya, perolehan suara paslon petahana itu terpaut jauh dari lawannya.
Misalnya di Kecamatan Ngoro, pasangan WarSa menang telak dengan meraup 26.736 suara, sedangkan MuRah hanya mendapatkan 9.616 suara. Begitu pula perolehan suara di Kecamatan Mojoagung, WarSa meraup 32.712 suara, MuRah hanya 6.926 suara. Di Kecamatan Wonosalam, WarSa meraup 10.523 suara, MuRah 7.061 suara.
Perolehan suara kedua paslon di Kecamatan Jombang juga 'jomplang'. WarSa mendapatkan 55.398 suara, sedangkan MuRah 16.242 suara. Di Kecamatan Sumobito, WarSa meraup 36.624 suara, MuRah 9.362 suara. Di Kecamatan Diwek, WarSa memperoleh 43.516 suara, MuRah 11.379 suara.
Sampai di wilayah utara Sungai Brantas, pasangan MuRah kalah telak dari penantangnya. Seperti di Kecamatan Kesamben, WarSa meraup 27.732 suara, MuRah 7.449 suara. Di Kecamatan Tembelang, WarSa mendapatkan 25.513 suara, MuRah 5.973 suara. Di Kecamatan Ploso, WarSa meraup 20.737 suara, MuRah hanya 3.178 suara.
Ketua KPU Jombang Ahmad Udi Masjkur menjelaskan rekapitulasi suara di tingkat PPK berlangsung sejak kemarin, Jumat (29/11). Hari ini, penghitungan suara tersisa di Kecamatan Jombang dan Plandaan yang belum tuntas.
"Rekapitulasi suara di 19 kecamatan sudah kemarin. Logistik (Pilkada 2024) saat ini proses kembali ke gudang KPU dari 19 kecamatan," jelasnya kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).
Apabila penghitungan suara di tingkat PPK selesai seluruhnya, lanjut Udi, pihaknya akan melanjutkan rekapitulasi suara di tingkat KPU Jombang pada 3-4 Desember 2024. Disusul penetapan hasil Pilbup Jombang maksimal 5 hari pasca Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan bahwa tidak ada permohonan perselisihan hasil.
"Pelantikan (Bupati dan Wabup Jombang terpilih) dijadwalkan 10 Februari 2025 apabila tidak ada perselisihan hasil," tandasnya.
Petahana Mundjidah Wahab dan Sumrambah diusung 4 parpol. Yaitu PDIP, PPP dan Partai Demokrat yang menguasai 20 atau 40% dari 50 kursi DPRD Kabupaten Jombang periode 2024-2029. Ditambah Partai Hanura, nonparlemen.
Pasangan WarSa sebagai pendatang baru, diusung Koalisi Jombang Maju. Koalisi ini diperkuat PKB, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKS, NasDem, serta partai nonparlemen PAN, Partai Gelora dan PSI. 5 partai parlemen menguasai 30 atau 60% dari 50 kursi DPRD Jombang periode 2024-2029.
(hil/iwd)