Surabaya pernah menjadi barometer musik rock. Cawawali Armuji menginginkan itu terjadi lagi. Armuji menjelaskan hal itu terkait dengan potensi budaya lokal.
"Kita juga pernah menjadi barometer musik rock, Surabaya menjadi gudangnya musik seperti ini, kita bisa dan tidak kalah dengan Korea," kata Armuji di Hotel Grand Mirama Darmo, Kamis (21/11/2024).
Untuk budaya lokal, Tari Remo Surabaya ingin ditingkatkan dan diviralkan. Bahkan bisa lebih dikenal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan membangun SDM, penting sekali supaya peningkatan bukan cuma kita di Surabaya, tapi secara internasional," ujarnya.
Armuji juga memamerkan bahwa Surabaya baru saja mengadakan event paduan suara internasional. Kegiatan tersebut diikuti 10 negar.
"Ini menunjukkan bahwa Surabaya menjadi kota internasional budaya," katanya.
Pada clossing statement, Cawali Eri Cahyadi mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya yang telah membangun kota dan mengajarkan untuk tidak berdiri sendiri.
"Saya mohon doanya tanggal 27 November kita saling bersama membangun Kota Surabaya, setiap doa jenengan, tahajud jenengan, pembacaan kitab suci njenengan, ayo kita bangun Kota Surabaya dengan hati dan kebersamaan. Mohon dampingi kami menjadikan Kota Surabaya lebih baik," jelas Eri pada segmen pamungkas debat Pilwali Surabaya.
Cawali Surabaya Armuji dalam closing-nya menyampaikan tiga hal yakni minta tolong, maaf, dan terima kasih. Perihal tolong untuk meminta bersama mencoblos nomor 01 pada Rabu, 27 November 2024.
Perihal maaf, Armuji meminta maaf tidak bisa mendatangi semua wilayah. Terakhir terima kasih kepada partai pengusung, orang tua, KPU, Bawaslu, hingga warga.
(esw/iwd)