Cawagub Jatim Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Emil Dardak saling adu argumen terkait pengurangan kesenjangan yang ada di wilayah Mataraman. Ini terjadi saat sesi Debat Pilgub Jatim dengan sub tema perencanaan wilayah dan tata ruang terintegrasi.
Dalam sub tema itu, Gus Hans diberi kesempatan bertanya kepada Emil. Cawagub nomor urut 3 itu bertanya terkait solusi mengatasi kesenjangan.
"Bagaimanakah caranya untuk mengurangi kesenjangan dari kemajuan antar wilayah yang ada di Jawa Timur terutama di wilayah keresidenan Madiun yang selama ini kesenjangannya sangat tinggi sekali?" ujar Gus Hans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menjawab bahwa wilayah yang dimaksud Gus Hans adalah Keresidenan Madiun yang biasa disebut selingkar Wilis. Emil mengungkapkan Selingkar Wilis merupakan salah satu dari tiga pusat pertumbuhan yang ada dalam peraturan presiden.
"Ada 6 Kabupaten yang mengelilingi (Selingkar Wilis) salah satunya Madiun Trenggalek. Jadi kawasan ini lingkar Wilis ini masuk di dalam.
"Lingkar Wilis dengan lintas selatan sebagai salah satu dari tiga pusat pertumbuhan dalam peraturan presiden lalu kita belum lama menyaksikan peresmian Bandara Kediri, Bandara Kediri dikawal pembangunannya di era Gubernur Khofifah," imbuhnya.
Namun jawaban Emil ini rupanya tak membuat Gus Hans puas, ia lalu kembali mengungkit kesenjangan di lapangan masih nyata.
"Problemnya adalah fakta dan data mengatakan ada kesenjangan yang sangat tinggi yang ada di daerah Mataraman sana, coba silakan kita cek. Jadi kemajuan di wilayah Magetan dan Madiun jauh berbeda walau tempatnya sangat dekat sekali intinya dari integrasi dan pembangunan terencana adalah pemerataan ekonomi dan pembangunan yang merata bukan terpasial pada kota-kota tertentu saja," jelas Gus Hans.
Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.
"Dari tema itu, kemudian di-break down menjadi 8 sub tema," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat konferensi pers di Grand City Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Kedelapan sub tema itu, kata Nur Salam yakni Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi. Kemudian Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih, dan Persampahan.
"Lalu, Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pemerataan Konektivitas Antar Wilayah, Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi, Perubahan Iklim, Pertambangan dan Komitmen Ekologis. Terakhir Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup," bebernya.
Simak pemberitaan seputar Pilkada Jatim dan ikuti live streamingnya di sini.
Debat cagub-cawagub Jatim dibagi menjadi enam segmen. Meliputi pemaparan visi-misi di segmen pertama, pendalaman visi-misi segmen kedua dan ketiga. Lalu, sesi tanya jawab pada segmen keempat dan kelima, kemudian closing statement pada segmen 6.
Adapun tujuh panelis dalam debat ketiga, yakni Prof Abdul Chalik (Ahli Politik Lokal dan Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof Bayu Dwi Anggono (Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan) Universitas Jember, Dr. Suko Widodo (Ahli Media dan Komunikasi Publik) Universitas Airlangga.
Kemudian, Prof Andi Kurniawan (Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eskplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan) Universitas Brawijaya, Zainul Aripin (Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat) Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Dr. Bambang Sigit Widodo (Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial) Universitas Negeri Surabya dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang (Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik) Universitas Negeri Malang.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(abq/abq)