Strategi 3 Paslon Cagub Selesaikan Masalah Sampah di Jawa Timur

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilkada Jatim 2024

Strategi 3 Paslon Cagub Selesaikan Masalah Sampah di Jawa Timur

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 18 Nov 2024 21:16 WIB
Debat Ketiga Pilgub Jatim
Debat Ketiga Pilgub Jatim/Foto: Tangkapan Layar
Surabaya -

Dalam segmen kedua debat pamungkas Pilgub Jatim 2024, menyinggung soal pengelolaan sampah di Jawa Timur. Paslon cagub nomor urut 02 Khofifah Indar Parawansa menyebut Pemprov Jawa Timur telah melakukan berbagai upaya dalam pengelolaan sampah di Jawa Timur.

Pertanyaan panelis menyebut terdapat tumpukan sampah rumah tangga di beberapa titik di jalan raya Lamongan menuju Jombang lewat Babat. Tumpukan sampah ini diduga juga terjadi di beberapa sudut jalan di Jawa Timur lainnya.

Fenomena ini mengindikasikan program sampah rumah tangga belum selesai di tingkat perumahan dan permukiman, serta menunjukkan bahwa sistem pengelolaan persampahan belum maksimal dan terintegrasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, bagaimana program spesifik yang akan paslon lakukan dalam hal pembangunan sarana dan prasana persampahan, yang menjamin terwujudnya sistem pengelolaan persampahan yang terintegrasi?

Khofifah mengatakan, pengelolaan sampah terfokus pada pemerintah kabupaten dan kota, sementara pemprov membangun kerja sama semua elemen strategis. Oleh karena itu, penanganan sampah dimulai dari sampah rumah tangga, tentang bagaimana memilah dan mimilih sampah dari rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Edukasi masyarakat juga menjadi sangat penting. Saat ini, sudah sangat banyak pesantren, yang mulai mengubah sampah menjadi rupiah, proses ini harus menjadi pembelajaran yang baik semua elemen masyarakat di seluruh lini," ungkap Khofifah dalam debat ketiga Pilgub Jatim, Senin (18/11/2024).

Lanjut Khofifah, Pemprov juga telah menyiapkan langkah penanganan yang lebih canggih, terutama persoalan limbah bahan berbahaya dan beracun. Menurutnya, Pemprov Jawa Timur sudah menyiapkan lahan untuk pembuangan limbah B3 di Dawarblandong Mojokerto, yang sudah berjalan hampir dua tahun.

"Kami ingin menyampaikan bahwa persoalan sampah ini adalah persoalan yang harus diatasi bersama, melibatkan sekian banyak elemen, termasuk yang berbasis rumah tangga, yang berbasis keluarga, mengedukasi sampah menjadi rupiah, sampah menjadi berkah, dan itu menjadi kesadaran bersama," terang Khofifah.

Paslon cagub nomor urut 03 Tri Rismaharini menyebut sampah rumah tangga itu bisa diselesaikan di awal rumah tangga itu, dengan cara mengedukasi masyarakat dengan memilah sampah basah dan memilah sampah kering, organik dan anorganik.

"Karena sebetulnya sampah itu sangat bermanfaat, kalau kita bisa memisahkan antara sampah kering dan sampah basah, maka itu punya nilai harga terutama dari sisi keuangan," ungkap Risma.

Menurutnya, biaya operasional kebersihan yang paling besar adalah pengangkutan sampah menuju ke TPA. Ia pun menyinggung keberhasilannya ketika masyarakat Jawa Timur berterima kasih karena bisa rekreasi dengan sampah. Sampah basah jadi kompos, sampah kering bisa dijual dengan nilai fantastis.

Sementara paslon cagub nomor urut 01 Luluk Nur Hamidah menjelaskan, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 mengatur bahwa pemerintah daerah (pemda) bertanggung jawab agar pengelolaan sampah bisa dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan data sistem informasi sampel pengelolaan sampah nasional, ungkap Luluk, Jawa timur memproduksi sampah yang begitu besar, yaitu 5-6 juta ton. Sayangnya, hanya memiliki kemampuan pengelolaan sampah 2,6 juta per tahun.

"Maka, berarti gagal Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk men-encourage (mendorong) terkait dengan sampah. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa bagaimana mengelola sampah menjadi energi," katanya.

"Kedua, pengelolaan itu juga menjadi digitalisasi pengelolaan sampah, kita punya start up yang juga ada di Jawa timur, kita harus menjadikan anggaran, sehingga ada inisiatif dari masyarakat, melibatkan organisasi perempuan, termasuk muslimat, Muhammadiyah agar menjadi champion 3R yang berbasis komunitas," tambahnya.

Menanggapi tanggapan paslon nomor urut 01 dan 03, Khofifah menegaskan bahwa masalah sampah merupakan masalah bersama dan kerja sama semua pihak. Ia pun menyebut, saat ini, Jawa Timur memiliki 5.103 bank sampah, 351 tempat pembuangan sampah kategori 3R, 241 rumah kompos, dan 2.377 TPS.

"Saya ingin menyampaikan kepada kita semua, bahwa hari ini ada kemampuan seluruh elemen di Jatim, 3,8 juta ton sampah bisa kita kelola. Ada 50 TPA yang sudah menjadi sanitary landfill kerja sama dengan banyak negara di dunia," pungkasnya.

Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.

"Dari tema itu, kemudian di-break down menjadi 8 sub tema," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat konferensi pers di Grand City Surabaya, Minggu (17/11/2024).

Kedelapan sub tema itu, kata Nur Salam yakni Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi. Kemudian Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih, dan Persampahan.

"Lalu, Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah, Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi, Perubahan Iklim, Pertambangan dan Komitmen Ekologis. Terakhir Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup," bebernya.

Simak pemberitaan seputar Pilkada Jatim dan ikuti live streaming di sini.

Debat cagub-cawagub Jatim dibagi menjadi enam segmen. Meliputi pemaparan visi-misi di segmen pertama, pendalaman visi-misi segmen kedua dan ketiga. Lalu, sesi tanya jawab pada segmen keempat dan kelima, kemudian closing statement pada segmen 6.

Adapun tujuh panelis dalam debat ketiga, yakni Prof Abdul Chalik (Ahli Politik Lokal dan Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof Bayu Dwi Anggono (Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan) Universitas Jember, Dr. Suko Widodo (Ahli Media dan Komunikasi Publik) Universitas Airlangga.

Kemudian, Prof Andi Kurniawan (Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eskplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan) Universitas Brawijaya, Zainul Aripin (Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat) Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Dr. Bambang Sigit Widodo (Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial) Universitas Negeri Surabya dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang (Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik) Universitas Negeri Malang.

Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.

Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.




(irb/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads