Dalam Debat Pamungkas Pilgub Jatim 2024 Luluk Nur Hamidah, Cagub Nomor urut 1 membeberkan keinginannya membangun KRL di wilayah Madura. Ini demi memangkas kesenjangan antara wilayah kabupaten dan kota.
"Sekali lagi infrastruktur adalah tentang keadilan dan kesejahteraan, maka memiliki komitmen bagaimana kita bisa membatasi jarak kesenjangan antara wilayah kabupaten dan kota, kami punya komitmen untuk menghadirkan KRL di Madura Raya, memastikan ada pelabuhan rumah sakit dan juga ambulans air, serta ada tenaga medis yang tercukupi," beber paslon yang diusung PKB ini.
Berdasarkan penelusuran detikJatim, sistem transportasi publik di kawasan Madura memang menjadi salah satu perhatian Pemprov Jatim. Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak sebagai Cagub-Cawagub 2019-2024 telah memasukkan rencana perwujudan transportasi publik di Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal Khofifah-Emil menjabat, keduanya ingin mewujudkan transportasi Lintas Rel Terpadu (LRT) untuk mendukung pembangunan Indonesia Islamic Science Park.
Khofifah saat itu bahkan menjanjikan ada desain floating market (pasar terapung) di lahan seluas 101 hektare. Namun pada praktiknya memang pembangunan transportasi berbasis rel di Madura tidak mudah karena perlu melakukan reaktivasi jalur rel.
Dalam hal ini, apa yang direncanakan oleh Luluk untuk membuat KRL di Madura justru akan lebih sulit lagi. Karena selain mereaktivasi rel, pembangunan jaringan listrik penunjang KRL juga akan memerlukan upaya lebih besar.
Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 mengangkat tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.
"Dari tema itu, kemudian di-break down menjadi 8 sub tema," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam saat konferensi pers di Grand City Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Kedelapan sub tema itu, kata Nur Salam yakni Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi. Kemudian Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih, dan Persampahan.
"Lalu, Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan. Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah, Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi, Perubahan Iklim, Pertambangan dan Komitmen Ekologis. Terakhir Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup," bebernya.
Simak pemberitaan seputar Pilkada Jatim dan ikuti live streamingnya di sini.
Debat cagub-cawagub Jatim dibagi menjadi enam segmen. Meliputi pemaparan visi-misi di segmen pertama, pendalaman visi-misi segmen kedua dan ketiga. Lalu, sesi tanya jawab pada segmen keempat dan kelima, kemudian closing statement pada segmen 6.
Adapun tujuh panelis dalam debat ketiga, yakni Prof Abdul Chalik (Ahli Politik Lokal dan Politik Islam) UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof Bayu Dwi Anggono (Ahli Hukum Tata Negara, Ilmu Perundang-Undangan) Universitas Jember, Dr. Suko Widodo (Ahli Media dan Komunikasi Publik) Universitas Airlangga.
Kemudian, Prof Andi Kurniawan (Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eskplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan) Universitas Brawijaya, Zainul Aripin (Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat) Stikes Bahrul Ulum Tambakberas, Dr. Bambang Sigit Widodo (Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial) Universitas Negeri Surabya dan Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang (Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik) Universitas Negeri Malang.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 diikuti tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Risma-Gus Hans diusung PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(dpe/iwd)