Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini membeberkan kiatnya dalam melakukan mitigasi bencana di Jatim, khususnya di wilayah Pantai Selatan. Hal ini diungkap Risma dalam debat kedua Pilgub Jatim.
Dalam sesi keempat debat, Cagub Jatim nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah diberi kesempatan untuk memilih gambar yang berisi topik untuk selanjutnya diteruskan dengan pertanyaan ke Cagub lain.
Luluk pun memilih gambar Kawah Ijen. Saat dibuka, keluar lah tema pertanyaan soal 'Mitigasi bencana dan bantuan sosial yang berkeadilan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Luluk memilih bertanya pada Risma yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI, tentang keadilan para penerima bantuan. Sebab, ia pernah menemui kejadian adanya data yang dikembalikan pada data lama, sementara data yang diajukan dari desa itu data baru.
"Apa langkah yang harus ibu lakukan untuk keadilan penerima Bansos ini?," tanya Luluk pada Risma di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024).
Risma pun menjawab dengan prestasi Kemensos di bawah kepemimpinannya. Di mana, saat itu, data bantuan sosial Kemensos mendapat nilai 100 dan 98 dari KPK.
"Yang kedua, saya ingin menyampaikan bahwa mitigasi bencana memang harus dilakukan di wilayah pantai selatan Jawa timur, itu sangat rentan karena di sana ada caesar dan juga gunung berapi, karena itu yang perlu dilakukan adalah bagaimana mengedukasi masyarakat untuk kalau saat terjadi bencana, sudah siap," jawab Risma.
"Kita sudah punya lumbung-lumbung sosial, di mana di situ ada tenda, ada alat-alat bisa berfungsi untuk mencari air bersih dan sebagainya, juga menyiapkan kampung siaga bencana, di mana masyarakat diajarkan bagaimana kalau terjadi misalkan tsunami, mereka harus lari ke mana," imbuhnya.
Risma menyebut, lumbung-lumbung itu akan disiapkan untuk bisa menghidupi warga selama satu minggu.
"Itu sudah saya lakukan saat saya menjadi menteri sosial, hanya di Jawa timur perlu diperbanyak karena wilayahnya sangat jauh dari pusat kota maupun dari Surabaya, karena itu desa-desa itu perlu disiapkan lumbung-lumbung untuk kalau terjadi bencana," tambah Risma.
Sementara itu, Cagub Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa menambahkan bahwa Jawa timur merupakan ring of fire yang memiliki lima area yang harus dimitigasi secara signifikan.
"Ada banjir di dalamnya, ada karhutla di dalamnya, ada puting beliung di dalamnya, terkait dengan puting beliung, BMKG pun tidak bisa melakukan mitigasi jam bukan jauh hari," kata Khofifah.
Khofifah pun berpesan betapa pentingnya membangun kesadaran masyarakat secara kolektif untuk mengurangi vegetasi, supaya tidak terjadi longsor.
Tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah 'Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif'. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal 'Budaya dan Birokrasi Modern', kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.
Selanjutnya, sub tema ketiga adalah 'Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan', lalu 'Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat', kemudian 'Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation'.
Kemudian, sub tema keenam adalah 'Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah', lalu 'Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman', serta terakhir 'Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan'.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini. Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini atau di sini.
Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.
Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.
"Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan," ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.
Terkait kostum debat, Aang mengatakan pada deba kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
(hil/iwd)