Tiga Cagub Jatim 2024 sepakat menolak praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang masih terjadi dalam birokrasi. Caranya mereka akan menerakan digitalisasi birokrasi.
Pertanyaan mengenai praktik pemberantasan KKN di kalangan birokrasi ini disampaikan dalam Debat Pilgub Jatim kedua pada segemen kedua. Ketiga paslon kemudian ditanya terkait solusi mengatasi permasalahan tersebut.
Paslon nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah mengatakan esennsi dari birokrasi adalah melayani. Untuk itu ia memastikan bahwa birokrasi harus bebas dari segala macam praktik korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Luluk ini kemudian ditimpali Risma. Ia lantas menceritakan saat menjadi pejabat di Pemkot Surabaya. Saat itu, ia telah melakukan digitalisasi dan terobosannya itu telah diterapkan oleh pemerintah pusat.
"Pada tahun 2002 saya jadi Kabag bina pembangunan Surabaya saat itu saya menciptakan elektronik procurement dan e-budgeting yang pertama di Indonesia dan kemudian digunakan oleh pemerintah Indonesia 10 tahun setelah itu," jelas Risma.
"Yang ingin saya sampaikan adalah tata kelola pemerintah dengan elektronik itu akan bisa dinikmati oleh rakyat karena masyarakat akan bisa melihat secara langsung dan berpartisipasi aktif karena semua dilakukan dengan transparan," sambung Mantan Wali Kota Surabaya itu.
Sedangkan Cagub nomor urut 2 Khofifah mengungkapkan bahwa digitalisasi telah ia laksanakan saat menjabat sebagai petahana bersama Emil Dardak. Ia kemudian menyebut program CETTAR (Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif).
"Kami sudah mencanangkan CETTAR Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif, ini menjadi bagian penting untuk kemudian breakdown dalam SPBE sistem pemerintahan berbasis elektronik," terang Khofifah.
"Dan kami mendapatkan penghargaan satu-satunya Pemprov yang mendapatkan SPBE dari Kemampan-RB ini menjadi penting bagaimana transparansi kita lakukan digital ekosistem kita lakukan dalam BUMD recruitment kepala-kepala dinas UPT dan seterusnya" tandas Khofifah.
Tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah 'Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif'. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal 'Budaya dan Birokrasi Modern', kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.
Selanjutnya, sub tema ketiga adalah 'Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan', lalu 'Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat', kemudian 'Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation'.
Kemudian, sub tema keenam adalah 'Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah', lalu 'Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman', serta terakhir 'Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan'.
Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.
Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.
"Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan," ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.
Terkait kostum debat, Aang mengatakan pada debat kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini
Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini atau di sini
(abq/iwd)