Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim bakal membuat aplikasi One Jatim. Aplikasi ini untuk mempermudah proses birokrasi di Jatim.
Hal ini disampaikan keduanya saat pemaparan visi misi pada Debat Kedua Pilgub Jatim 2024 digelar di Grand City Surabaya, Minggu (3/11/2024).
"Kita tahu banyak PR besar di Jawa timur mulai dari kemiskinan, pengangguran, kesenjangan pendidikan hingga infrastruktur, kami hadir untuk menjadi solusi Jawa timur, tentu sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat, kita tahu Presiden Prabowo Subianto rencanakan pertumbuhan ekonomi 8%, itu sesungguhnya kalau kita maknai adalah 10% agar kita terhindar dari middle income tren," kata Cawagub Lukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu, kita memiliki terobosan baru namanya birokrasi digital, apa itu? birokrasi yang melayani, bersih, mudah, cepat dan praktis dalam satu aplikasi One Jatim. Semua pelayanan agar semua terlayani dengan baik dan sejahtera, bisa terwujud," imbuhnya.
Sementara itu, Cagub Luluk menyebut, banyak tantangan Jatim di masa depan.
"Ke depan kita punya tantangan yang sangat serius, seluruh pemimpin negara di dunia ini punya komitmen akan menuntaskan semua tujuannya sdgs pada tahun 2030, itu artinya bahwa pemerintah provinsi Jatim harus memastikan tidak ada lagi orang miskin, tidak ada lagi orang lapar, dan pendidikan harus tuntas berkualitas dan 100 persen warganya harus punya jamban yang sehat dan bersih," beber Luluk.
Ia memaparkan, data terakhir yang dimilikinya, sebanyak 19,2% atau setara dengan 2.158.000 rumah tangga di Jawa timur yang tidak punya jamban sehat.
"Indeks kualitas lingkungan hidup di Jawa timur juga peringkat 21 dibandingkan dari seluruh Indonesia, saya bertemu dengan seorang pemimpin pesantren di Bangil, Pasuruan mereka mengatakan mengeluh selama bertahun-tahun karena ada kerusakan dan pencemaran limbah di desanya, namun jangankan ada solusi, didengar pun tidak oleh pemerintah provinsi," sesal Luluk.
"Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah sebuah kepemimpinan birokrasi yang solutif dan cantik, cerdas dan adaptif, transparan dan transformatif, juga inovatif kompeten dan antikorupsi," tegasnya.
Diketahui, tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah 'Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif'. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal 'Budaya dan Birokrasi Modern', kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.
Selanjutnya, sub tema ketiga adalah 'Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan', lalu 'Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat', kemudian 'Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation'.
Kemudian, sub tema keenam adalah 'Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah', lalu 'Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman', serta terakhir 'Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan'.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini. Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini atau di sini.
Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.
Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.
"Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan," ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.
Terkait kostum debat, Aang mengatakan pada deba kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
(hil/iwd)