Pasangan nomor urut 1 Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) tampil prima dan memukau saat debat perdana Pilwali Kota Malang 2024. Wahyu-Ali dengan lugas menyampaikan program unggulan yang akan dilakukan untuk kemajuan Kota Malang.
Debat publik pertama yang digelar KPU Kota Malang di Hotel Grand Mercure Mirama Kota Malang, Sabtu (26/10/2024), malam.
Sesekali, ketika menjawab pertanyaan panelis, paslon WALI mendapatkan tepuk tangan meriah karena mampu menjelaskan gagasannya dengan data dan fakta. Applaus panjang pun selalu mewarnai setelah paslon WALI menyelesaikan setiap segmen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kinerja Wahyu Hidayat sebagai Pj Wali Kota Malang 2023-2024 sempat dipertanyakan oleh pesaingnya calon Wali Kota nomor urut 3, M Anton-Dimyati bahwa dirasakan tidak ada perubahan positif selama Wahyu menjabat.
Wahyu pun dengan santai menanggapinya melalui data-data prestasi yang sudah diraih semasa jabatannya.
Salah satunya, adanya pertumbuhan ekonomi dalam 25 tahun terakhir mengalami peningkatan paling tinggi mencapai 6,67 persen. Ditambah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 84,8.
"Kami berikan data bahwa pertumbuhan ekonomi kita selama 25 tahun terakhir ini adalah tertinggi, 6,67 persen. Angka harapan hidup mencapai 75,48 persen dan kemiskinan ekstrim turun drastis di tahun 2023 adalah 3,91 persen," kata Wahyu.
Wahyu pun kembali membeberkan program yang dituangkan dalam 10 Dasa Unggulan untuk mendorong kemajuan Kota Malang. Salah satunya membangun iklim berusaha yang baik di Kota Malang agar mampu mendatangkan investor.
"Pada saat menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang, kami sudah mendatangkan investor, banyak penghargaan terkait dengan bagaimana iklim berusaha yang baik," ucapnya.
Wahyu beranggapan bahwa membangun Kota Malang tidak bisa sekadar memberikan kebijakan yang bersifat top down. Masyarakat juga harus terlibat dalam menentukan arah kebijakan.
Wahyu telah datang langsung ke masyarakat untuk memikirkan bagaimana jalan yang harus ditempuh bagi kemajuan Kota Malang. Dengan demikian tercipta suasana yang inklusif dan teguh ke depan.
"Kami juga melakukan satu proses yang mulai dari bawah. Tidak top down planning tetapi bottom up planning. Untuk bisa lebih mengetahui bagaimana keinginan dan kebutuhan masyarakat kota Malang," terang Wahyu.
Selain itu, Wahyu menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang, dirinya juga mengoptimalkan skema pentahelix. Dirinya berusaha untuk merangkul seluruh pihak untuk bisa menyerap pendapat, masukan dan aspirasi.
"Saat saya menjabat, saya juga ada program Ngombe. Itu kami optimalkan untuk bertemu langsung dengan masyarakat untuk menyerap pendapat," tegas Wahyu.
Penampilan gemilang Wahyu-Ali saat debat publik, mendapatkan apresiasi dari beberapa tokoh. Mereka pun menyakini paslon WALI mampu membawa kebaikan dan kemajuan untuk Kota Malang pada lima tahun mendatang.
"Pak Wahyu dan Mas Ali sangat layak untuk memimpin Kota Malang. Saya melihat programnya sangat mengena dan sangat mungkin dilaksanakan," ungkap Suryadi.
"Seperti seragam sekolah gratis dan 50 juta untuk RT, 1.000 Event setiap tahun, 1.000 Beasiswa dan penataan layanan dasar perkotaan," sambungnya.
Tak hanya itu Suryadi juga meyakini paslon WALI merupakan sosok yang bersih tanpa beban masa lalu. Sehingga mampu membawa aspirasi masyarakat Kota Malang tanpa tendensius maupun kekangan dari luar.
"Program WALI merupakan program-program yang ditunggu-tunggu masyarakat dan Kota Malang. Dan pasti akan mampu menjalankan apabila pemimpinnya sekelas WALI dan disitulah nanti Kota Malang akan naik kelas," pungkasnya.
(anl/ega)