Pasangan calon (paslon) nomor urut 03 Tri Rismaharini mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan pendidikan karakter generasi muda di Jawa Timur. Ia menilai pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini.
Anak-anak harus sudah diajarkan menghormati orang tua dan menghargai sesama teman sejak usia dini. Menurutnya, para guru agama bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang kesetaraan sejak dini, meskipun yang dikelola pemerintah provinsi hanya SMA/SMK sederajat.
"Kalau itu terjadi, maka anak-anak akan belajar tentang disiplin, belajar tentang masa depan. Jika anak kita diajarkan pula tentang integritas, maka kita tidak akan takut tentang masa depannya," kata Risma menjawab pertanyaan panelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena, (jadinya) mereka bukan hanya punya etos kerja yang tinggi, tapi yang utama, mereka juga mengerti bahwa semua yang ada di sini adalah ciptaan Tuhan, karena itu menghargai, bahwa masa depan mereka bukan hanya di dunia, maka kesetaraan sesama pelajar itu menjadi penting," sambungnya.
Menanggapi jawaban cagub nomor urut 03, menurut cagub paslon nomor 01 Luluk Nur Hamidah, pendidikan karakter bisa dimulai dair keluarga, komunitas, bahkan lingkungan kerja. Ia menilai keteladanan harus menjadi ukuran bagi pendidikan anak-anak.
Ia juga menyinggung bahwa jika ingin mengajarkan kejujuran, maka harus dimulai dari kejujuran diri sendiri. Ia mengumpamakan, jika seorang pemimpin mengajarkan tentang hidup bersih atau kejujuran, maka dia sendiri juga harus bebas dari kemunafikan dan siap manipulasi.
"Karena itulah yang paling melekat pada anak kita, maka kenapa kemudian guru menjadi penting. Karakter menciptakan sikap. Kecerdasan sikap itu penting, tapi kecerdasan rasa itu jauh lebih penting. Mencintai alam, mencintai manusia, mencintai tuhan, mencintai kejujuran itu penting. Sekarang ini kita krisis etika, maka pendidikan karakter itu (harus diajarkan) sejak awal kita terapkan kepada anak-anak kita," ungkapnya.
Cagub paslon nomor urut 02, Khofifah Indar Parawansa mengaku setuju dengan komitmen kedua paslon. Sebab, pada dasarnya, Pemprov Jatim di bawah kepemimpinannya sudah memberikan BOP PAUD sejak usia dini di seluruh Jawa Timur, yang bekerja sama dengan kabupaten.
"Kami ingin menyampaikan bahwa pada periode pemerintahan kami, kami memberikan BOS Madin, karena setelah sekolah SD mereka banyak yang melanjutkan sekolah Madin, kami juga ingin menyampaikan bahwa untuk SMA dalam koordinasi pemprov, kami menyiapkan sekolah-sekolah yang berpendidikan karakter melalui sekolah taruna," ungkap Khofifah.
Menjawab itu, Risma menilai semua komitmen itu bagus, dan anak-anak merupakan gambaran dari apa yang dilakukan dan diberikan orang dewasa kepada mereka. Menurutnya, pendidikan karakter bukan hanya soal bagaimana mereka bisa menghargai orang lain.
"Tetapi bagaimana mereka bisa maju, dorongan ini adalah kesempatan untuk kita berpikir mereka akan bisa maju dan berkembang, mengetahui mereka mendapatkan pendidikan yang layak, kalau mereka mendapatkan peluang yang sama, semoga saja mereka memiliki inteligensi kuat,"
Debat perdana Pilgub Jatim 2024 digelar di Graha Unesa Surabaya, Jumat (18/10/2024). Tema besar yang diangkat 'Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur'.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini atau di sini.
Debat perdana ini terbagi dalam 6 segmen. Pada segmen pertama ketiga paslon menyampaikan visi-misi terkait tema debat. Segmen kedua dan ketiga adalah pendalaman visi-misi.
Selanjutnya, pada segmen ke-4 dan ke-5 ada saling tanya jawab antarpaslon. Terakhir di segmen ke-6 debat diakhiri closing statement masing-masing paslon.
Dari tema dan sub tema itu panelis merumuskan sejumlah pertanyaan kekinian dengan situasi dan kondisi saat ini di lapangan terkait kesejahteraan warga, kemiskinan, hingga SDM.
Debat perdana ini melibatkan 7 panelis dari kalangan akademisi yang telah menandatangani pakta integritas terkait independensi dalam menyusun pertanyaan.
Seperti diketahui, Pilgub Jatim 2024 ini diikuti 3 paslon. Yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul paslon nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi besar berisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN.
Terakhir dengan nomor urut 3, Tri Rismaharini bersama KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP) bersama Partai Hanura dan Partai Ummat.
(irb/iwd)