Elektabilitas paslon Gubernur dan Wagub Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak terus melejit. Terbaru, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4% versi survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
Direktur ARCI Baihaki Sirajt mengungkapkan adanya tren kenaikan elektoral Khofifah-Emil dibanding Juli 2024. Angka kenaikannya mencapai naik 5%.
"Tren elektabilitas Khofifah-Emil naik 5 hampir 6 persen lebih dibanding Juli lalu. Pada Juli, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 57,9 persen dan sekarang di angka 63,4 persen," kata Baihaki, Kamis (17/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baihaki mengatakan, tren kenaikan paslon Khofifah-Emil, salah satunya disebabkan pemilih rasional serta undecided voters merapat kepada paslon petahana ini.
"Di mana, pada Juli 2024 lalu, undecided voters di angka 14,9 persen. Saat ini, tersisa 6,7 persen dan mayoritas suara undecided ini beralih ke Khofifah-Emil," bebernya.
Lebih lanjut, Baihaki menyebut tren elektabilitas Tri Rismaharini atau Risma yang cenderung stagnan. Sebab, pada Juli 2024 lalu, elektabilitas Risma yang saat itu disimulasikan dengan KH Marzuki Mustamar berada di angka 27,2%.
"Sedangkan pada Oktober 2024 ini, elektabilitas Risma-Gus Hans di angka 27,1 persen. Jadi bisa kita simpulkan elektabilitas Risma stagnan. Sementara, undecided voters banyak beralih ke Khofifah-Emil, dan sebagian kecil ke Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim yang saat ini elektabilitasnya di angka 2,8 persen," ungkapnya.
Baihaki menambahkan, jika tren elektoral dua paslon penantang Khofifah-Emil masih cenderung stagnan, maka secara matematis sulit memenangkan Pilgub Jatim 2024.
"Secara matematis dan ilmiah, memang sebuah hal yang sulit untuk Risma-Gus Hans atau Luluk-Lukmanul mengalahkan Khofifah-Emil. Tapi, di politik semua hal dinamis dan bisa terjadi," tandasnya.
Dalam survei ARCI, simulasi 3 nama Pilgub Jatim periode 1-9 Oktober 2024 dengan gambar kertas suara, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4%. Kemudian, disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta di angka 27,1%, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,8%. Ada 6,7% responden yang belum menentukan pilihan.
(faa/hil)