Menjelang Pilkada serentak 2024, Bawaslu Kota Probolinggo menggelar deklarasi Netralitas Aparatur Sipil Negera (ASN), TNI, dan Polri. Deklarasi ini ditandai penandatanganan dan pengucapan deklarasi.
Deklarasi ini diikuti seluruh Kepala OPD, camat, dan 29 lurah di wilayah lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Turut hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo.
Penjabat Wali Kota Taufik Kurniawan mengatakan deklarasi ini sebagai upaya bersama untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada serentak 2024 damai, berkualitas, serta bermartabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena penyelenggaraan Pilkada serentak merupakan agenda besar yang menjadi tanggung jawab bersama, sehingga semua pihak harus ambil bagian untuk bersama-sama menyukseskan Pilkada," kata Taufik, Rabu (16/10/2024).
"Deklarasi netralitas ASN, TNI, dan Polri yang sudah dibacakan tadi tidak hanya keluar dari mulut kita. Tetapi dalam wujud tanggung jawab dalam tugas dan dalam kehidupan sehari-hari serta menjaga netralitas Pilkada serentak," tambahnya.
Tak hanya itu, Taufik juga berpesan kepada seluruh ASN, TNI, dan Polri serta penyelenggara Pemilu agar menjaga netralitas demi terciptanya Pilkada yang aman, damai, berkualitas, bermartabat dan terus menjalin sinergitas dengan stakeholder terkait.
"Tentunya kita harapkan Pilkada serentak nanti selesai dengan baik dan terkendali. Mari bersama-sama bergandengan tangan menciptakan Pilkada serentak dengan aman, damai dan ujungnya kita bahagia," ujarnya.
Sementara, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo, Johan Dwi Angga mengatakan deklarasi ini untuk membangun komitmen untuk secara konsisten menjaga netralitas dan menghindari keterlibatan dalam politik praktis, sehingga dapat menjaga integritas lembaga dan kepercayaan publik.
"Keterlibatan ASN, TNI dan Polri dalam mendukung atau berpihak pada pasangan calon dapat merusak kepercayaan publik dan menimbulkan ketegangan di tengah masyarakat dan mencederai prinsip demokrasi," tutur Johan.
"Dengan itu, kami berharap para aparatur pemerintah tetap berhati-hati dalam pelaksanaan pilkada serentak ini, sebab kemungkinan apapun bisa saja terjadi dalam proses pesta demokrasi ini," pungkasnya.
(dpe/iwd)