Hal ini tampak dalam acara Maulid Nabi yang digelar di kediaman H. Suli, Ketua Aliansi Madura Nasional (AMAN) di Kelurahan Dupak, Surabaya.
Acara yang dihadiri lebih dari 5.000 orang dari seluruh penjuru Jawa Timur ini semakin mempertegas dukungan tersebut.
Acara ini turut mengundang tokoh-tokoh penting seperti Calon Wali kota Surabaya Eri Cahyadi, Calon Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Calon Wakil Bupati Sampang Ra Mahfud.
Kemudian, ada Calon Bupati Pamekasan Fattah Yasin dan Calon Bupati Bangkalan Mathur Husyari.
Selain itu, juga hadir banyak tokoh kiai, ulama dan habaib, di antaranya Habib Najib Bin Hasan Al Hadad, Ketua (Aliansi Ulama Tapal Kuda) KH. Ali Badri Zaini, Pengasuh Bahrul Ulum Tambakberas, KH Hasib Wahab Chasbullah, Pengasuh Ponpes Almubarok Tambelengan, KH Mahrus Malik, Pengasuh Ponpes Attaroqi Karongan, KH Faurok Alawi dan juga seluruh pengurus kabupaten/kota AMAN, serta dari AKROMY (Aliansi Kiai Gus Lora Ning Nyai) Jawa Timur.
Dalam acara tersebut, Emil Dardak menegaskan, kepemimpinan Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang harus dicontoh oleh setiap pemimpin. Ia menyebut, kebijakan yang adil dan berani adalah inti dari kepemimpinan yang berhasil.
"Kami memohon doanya agar dalam melaksanakan tugas, di saat kita harus berlaku tegas dan berani, jangan sampai ada sedikit pun ketidakadilan keputusan yang kita buat," ujar Emil di hadapan ribuan jemaah, Senin (7/10/2024).
Emil juga menekankan pentingnya kehadiran pemimpin dalam acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi. Dengan mengikuti ajaran Rasulullah SAW, seorang pemimpin dapat membangun kebijakan yang adil dan membawa berkah bagi rakyatnya.
"Pemimpin yang paling sempurna tentu adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Paling tidak, kita bercita-cita bisa meneladani kepemimpinan beliau yang luar biasa adilnya," tambahnya.
Selain itu, Emil juga menyoroti peran penting pondok pesantren sebagai pilar utama dalam pembangunan masyarakat di Jawa Timur. Ia mengajak para jemaah memberikan dukungan penuh terhadap pesantren.
"Saya ingin suaranya kalau untuk mendukung pondok pesantren ini keras lagi, mana dukungannya untuk pondok pesantren se-Jawa Timur?" ujar Emil, yang disambut dengan tepuk tangan riuh dari hadirin.
Emil menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa pemerintah yang memperhatikan pondok pesantren, justru akan memperoleh keberkahan dalam proses pembangunan.
"Kalau pemerintah perhatian pada pondok pesantren, itu bukan pondok pesantrennya yang ditolong, tapi pemerintahnya yang ditolong oleh pondok pesantren untuk mendapatkan keberkahan dalam pembangunannya," pungkas Emil.
(faa/hil)