Pengamat Sayangkan Visi Misi 3 Srikandi Jatim Tak Bahas Isu Perempuan-Anak

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilkada Jatim 2024

Pengamat Sayangkan Visi Misi 3 Srikandi Jatim Tak Bahas Isu Perempuan-Anak

Angely Rahma - detikJatim
Senin, 23 Sep 2024 19:59 WIB
Ilustrasi Pilgub Jatim 2024
Pilgub Jatim 2024 (Foto: Aulia Elizabeth Dewi/detikJatim)
Surabaya -

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2024 resmi diumumkan dengan menghadirkan tiga sosok perempuan yang akan bersaing. Masyarakat kini mulai mencermati visi misi yang disampaikan oleh ketiga srikandi ini sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan.

Ketiganya yakni Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.

Namun, meski semua kandidat adalah perempuan, pengamat politik Universitas Brawijaya Wawan Sobari menyayangkan kurangnya perhatian terhadap isu perempuan dan anak dalam visi-misi yang mereka tawarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya apa, perempuan memang bisa menjadi kandidat, tapi kepentingan perempuan harusnya dapat terwakilkan lebih kuat. Misalnya dalam program atau visi misinya harus tetap melibatkan konteks perempuan di dalamnya," ungkap Wawan kepada detikJatim, Senin (23/9/2024).

Wawan menyoroti, meskipun kandidat ini adalah perempuan, tidak ada dari ketiga calon yang secara signifikan mengangkat isu-isu terkait perempuan dalam visi-misi mereka. Padahal, perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap berbagai masalah publik, seperti pendidikan, kesehatan, hingga dampak perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

"Perempuan dan anak-anak adalah kelompok yang paling terdampak dalam isu-isu publik, tetapi tidak ada satu pun calon yang menjadikan isu ini sebagai fokus utama dalam visi-misinya," kritik Wawan.

Ia menyebut, visi misi terkait kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan hanya dibahas secara parsial. Sebagai contoh, pasangan Khofifah-Emil memiliki program "Jatim Harmoni" dan pasangan Luluk-Lukman yang menyebutkan kesetaraan gender, tetapi hanya disebutkan dalam salah satu poin, dan tidak dijadikan roh dari keseluruhan program.

Menurut Wawan, visi-misi yang seharusnya menyentuh persoalan perempuan dan anak seharusnya lebih menonjol. Misalnya, ketika membahas isu perubahan iklim atau kemiskinan, yang paling rentan terkena dampaknya adalah perempuan dan anak.

Ia memberikan contoh, ketika lahan pertanian berubah fungsi, pendapatan menurun, dan siapa yang paling terdampak?

"Perempuan dan anak-anak yang paling merasakan dampaknya," jelasnya.

Lebih lanjut, Wawan menegaskan perempuan saja tidak cukup menjadi representasi. Isu-isu penting seperti kesetaraan gender, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta perlindungan bagi perempuan dan anak harus menjadi bagian sentral dari program para calon.

"Perempuan dan anak tidak bisa dipisahkan, mereka adalah kelompok yang paling rentan dan harus mendapatkan perhatian khusus dalam visi-misi para calon," tegas Wawan.

Wawan berharap, para calon gubernur perempuan ini mampu memberikan solusi yang lebih inklusif terhadap persoalan yang dihadapi perempuan dan anak. Menurutnya, inklusivitas perempuan seharusnya menjadi roh dari setiap visi dan misi yang diajukan.

Wawan menegaskan visi misi yang menyentuh persoalan perempuan dan anak harus lebih berani dan konkret. Masyarakat, khususnya perempuan dan anak, perlu melihat bahwa mereka benar-benar diwakili dalam program yang ditawarkan oleh calon-calon ini, bukan sekadar tambahan.




(hil/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads