Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melakukan ziarah ke Makam Bung Karno (MBK) di Kota Blitar, Sabtu (21/9/2024). Hasto didampingi oleh sejumlah kader PDIP di Jawa Timur. Ziarah itu dilakukan menjelang Pilkada serentak 2024.
"Ibu Megawati menugaskan saya untuk nyekar, melakukan ziarah ke makam Bung Karno yang merupakan proklamator, bapak bangsa. Tentu kami mendoakan beliau, di tengah berbagai persoalan bangsa dan negara," kata Hasto kepada detikJatim usai berziarah di Makam Bung Karno, Sabtu (21/9/2024).
Hasto menyebut, keluarga PDIP turut mendoakan Bung Karno sebagai proklamator, sekaligus bapak bangsa. Menurutnya, Bung Karno telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia tanpa menyerah terhadap pemerintah Belanda. Bung Karno dan para pahlawan telah memberikan gagasan terbaik, untuk masyarakat Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua memberikan gagasan terbaik, untuk Indonesia, bagaimana petani untuk sejahtera, rebuplik berdaulat. Mampu membangun seluruh rakyat Indonesia hingga mampu bersaing, untuk masa depan," terangnya.
Ditanya soal Pilkada, Hasto mengatakan, seluruh paslon akan segera ditetapkan oleh KPU. Hal itu, sebagai momentum bagi PDIP dalam konsolidasi partai. Serta sebagai pembuktian serius pendidikan politik, kaderisasi, sekolah partai yang telah melahirkan banyak calon pemimpin yang diusung oleh PDIP.
"Misalnya di Jatim, ada Bu Risma dan Gus Hans yang mencerminkan keseluruhan aspek demografis masyarakat di Jatim. Dengan pengalaman yang luas, dari Bu Risma sebagai Wali Kota Surabaya begitu berhasil, menjadi mensos yang punya komitmen terhadap rakyat miskin, dan bersama Gus Hans yang sosok lahir dari Nahdliyin. Perpaduan yang sangat baik, ya mohon doa restunya untuk Bu Risma dan Gus Hans," jelasnya.
Sementara untuk wilayah Blitar dan sekitarnya, Hasto mengaku optimis akan mewujudkan pemimpin yang dapat menempatkan kekuasaan bukan untuk keluarga. Namun, menempatkan kembali kekuasaan untuk rakyat, bangsa dan negara.
"Blitar merupakan rumah Bung Karno termasuk wilayah sekitar seperti Batu, Malang, Tulungagung, Kediri menjadi satu kesatuan di wilayah Jatim. Kami optimis, karena kami menempatkan kekuasaan bukan untuk keluarga tapi untuk rakyat, bangsa dan negara," tandasnya.
(ihc/hil)