Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tulungagung resmi menutup pendaftaran bakal calon kepala daerah (bacakada). Hasilnya, ada empat pasang kandidat yang telah menyerahkan pendaftaran.
Ketua KPU Tulungagung Lutfi Burhani mengatakan, empat bakal calon itu dinyatakan telah memenuhi persyaratan dokumen awal, serta syarat minimal dukungan suara dari partai politik peserta pemilu 2024.
"Alhamdulillah ada empat pasangan yang mendaftar, semuanya sudah memenuhi syarat," kata Lutfi, Jumat (30/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang mendaftar di KPU Tulungagung:
1. Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti (Mardinoto)
![]() |
Pasangan Mardinoto mendaftarkan diri ke KPU pada hari Selasa (27/8/2024) dengan diantarkan oleh ratusan pendukung. Pasangan ini mendapatkan dukungan dari PDIP, Partai NasDem dan PAN.
Maryoto Birowo (71) merupakan mantan birokrat yang pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Tulungagung, mulai dari kepala dinas pendidikan hingga sekretaris daerah.
Sebelumnya, Maryoto menduduki posisi wakil bupati mendampingi Syahri Mulyo. Pada Pilkada 2018, ia kembali mencalonkan sebagai wakil bupati, namun di tengah perjalanan, Syahri Mulyo ditahan KPK, sehingga setelah menang pilkada, Maryoto naik menjadi bupati hingga 2023.
Sementara itu Didik Girnoto Yekti (47) merupakan Kepala Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru. Ia juga sempat menjadi pekerja migran di Taiwan.
2. Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin (Gabah)
![]() |
Pasangan Gabah mendaftar ke KPU Tulungagung pada hari Rabu (28/8/2024) dengan diantarkan ratusan simpatisan dan pengurus partai pengusung. Pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar dan PKS.
Gatut Sunu (56) merupakan mantan Wakil Bupati Tulungagung yang mendampingi Maryoto Birowo pada sisa masa jabatan 2018-2023. Ia juga dikenal sebagai salah satu pengusaha di Tulungagung.
Gatut Sunu adalah kader PDIP, namun karena membelot maju melalui partai lain, ia diusulkan untuk dipecat sebagai kader banteng.
Sedangkan Ahmad Baharudin (52) adalah anggota DPRD sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Tulungagung. Sosok ini juga dikenal sebagai pengusaha.
Dinamika pencalonan paslon Gabah sempat muncul sebelum pendaftaran. Pada awalnya, Partai Gerindra memberikan rekomendasi kepada Ahmad Baharudin-Danang Catur Budi Utomo, namun rekomendasi akhirnya dicabut, cabup yang semula diberikan kepada Baharudin kini diberikan kepada Gatut Sunu. Posisi Baharudin digeser menjadi cawabup.
3. Santoso-KH Samsul Umam
![]() |
Pasangan Santoso-KH Samsul Umam diusung oleh Partai Domokrat, PPP PBB dan Partai Buruh. Mereka mendaftar ke KPU Tulungagung pada Kamis (29/8/2024) malam dengan diantar ratusan santri dan pendukungnya.
Santoso (59) merupakan birokrat yang telah malang melintang di berbagai instansi di lingkup Pemkab Tulungagung. Terakhir, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tulungagung. Selain di birokrasi, ia juga aktif di organisasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Tulungagung.
Sedangkan KH Samsul Umam adalah salah satu pengasuh Pondok Pesantren Ma'hadul Ilmi wal 'Amal (MIA). Selain itu, Samsul juga menjabat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tulungagung.
4. Budi Setiyahadi-Susilowati (Sehati)
![]() |
Paslon Sehati merupakan pendaftar terakhir di KPU Tulungagung pada Kamis (29/8/2024) malam. Sehati diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun mengusung calon sendiri PKB, Budi dan Susi justru bukan kader PKB.
Budi Setiyahadi adalah pengusaha asal Desa Gempolan, Kecamatan Pakel Tulungagung. Dalam rekam jejaknya di dunia politik, ia sempat tiga kali gagal saat mengikuti kontestasi pilkada di Tulungagung. Sebelumnya, Budi juga sempat mendaftar ke PDIP untuk memperebutkan rekomendasi.
Susilowati (49) merupakan politikus yang sempat dua periode duduk di kursi DPRD Tulungagung. Di kepartaian, Susi menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Tulungagung 2019-2024. Dalam pilkada ini, manuver yang dilakukannya menjadi perhatian publik, sebab pada hari pertama pendaftaran, Susi sempat mengantarkan pasangan Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti yang diusung PDIP mendaftar ke KPU.
Namun di hari terakhir, Susilowati melakukan manuver dengan mundur dari jabatannya sebagai ketua dan kader PDIP. Selanjutnya, ia membelot dan maju sebagai calon wakil bupati melalui PKB.
(irb/hil)