Pasangan petahana Mochamad Nur Arifin dan Syah Mohammad Natanegara (Ipin-Syah) akhirnya mendaftarkan diri ke KPU Trenggalek sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati. Pendaftaran diantar langsung oleh perwakilan delapan partai pengusung.
Berbeda dengan daerah lain, pendaftaran kali ini justru berlangsung sederhana tanpa ada arak-arakan kesenian tradisional maupun massa yang membawa bendera parpol.
Ipin-Syah tiba di kantor KPU Trenggalek di Jalan Raya Trenggalek-Ponorogo KM 3 dengan didampingi langsung oleh sejumlah pengurus dari delapan partai politik yang mengusungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paslon petahana ini menyerahkan berkas pendaftaran ke KPU Trenggalek disertai formulir rekomendasi dari 8 partai politik, yakni PDIP, PKB, Partai Golkar, PKS, Partai Demokrat, PAN, Partai Gerindra, dan Partai Hanura.
"Kami menghargai proses demokrasi, mungkin masyarakat umum melihat Pilkada di Trenggalek tidak menarik karena semua partai memberikan rekomendasi kepada seseorang yang sama," kata M Nur Arifin, Rabu (28/8/2024).
Namun menurutnya, pilkada kali ini justru merupakan pesta demokrasi yang paling menarik sebab dalam sehari terakhir sempat terjadi dinamika politik yang mengejutkan. Dia mengaku sempat diminta untuk maju sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Tri Rismaharini.
![]() |
"Karena kurang dari 24 jam banyak terjadi dinamika, akhirnya kami hadir di sini dengan kesederhanaan, penuh ketawadukan. Hormat kami kepada seluruh partai yang sudah mengusung," ujarnya.
Ipin mengaku memilih mendaftarkan diri sebagai calon bupati dibandingkan menjadi cawagub pendamping Risma karena atas restu dari sang ibu.
"Ini tadi sudah ada perintah langit, di atasnya DPP kira-kira. Ini perintah langsung yang pegang pintu surga, dan katanya surga di bawah kaki ibu," kata Ipin.
Pihaknya berharap pencalonannya itu mendapatkan dukungan dari masyarakat Trenggalek sehingga bisa kembali melanjutkan kepemimpinan 5 tahun mendatang bersama Syah Mohammad Natanegara.
"Semoga dapat mengemban amanah rakyat dan menjadikan Trenggalek ke depan lebih baik lagi,"
Sementara itu Ketua DPC PDIP Trenggalek Doding Rahmadi mengaku lega, karena Ipin bisa mendaftar sebagai calon bupati meski sempat terjadi tarik ulur di kalangan elit PDIP.
"Inilah risiko pilkada serentak, pilihan bupati dan gubernur. Jadi Pak Ipin ini juga diinginkan oleh sebagian pengurus partai untuk naik di kancah Jawa Timur, tapi karena komitmen kami untuk Trenggalek, jadi tetap di Trenggalek," jelasnya.
(dpe/iwd)