Lima partai telah melabuhkan dukungan pada pasangan Ipuk Fiestiandani dan Mujiono di Pilbup Banyuwangi 2024. Diantaranya Partai Nasdem, Golongan Karya, Demokrat, Gerindra dan PPP. Selanjutnya, berdasarkan surat undangan DPD PDIP, rekomendasi Ipuk-Muji pun akan bertambah dari partai berlambang banteng ini.
Melihat adanya koalisi yang merapat pada bupati petahana dan pasangannya tersebut. Dimas Imaniar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tujuh belas Agustus (Untag) Banyuwangi menyebut koalisi tersebut terlalu gemuk.
"Koalisinya gemuk, meski demokrasi berjalan pun ini tampak tidak balance. Seharusnya PDI-P bisa menentukan pilihannya dengan mengusung calon lain," kata Dimas kepada detik Jatim, Rabu (21/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, koalisi gemuk ini akan menghasilkan pembagian jatah kue kecil. Lantaran ladang pertarungannya berada di level kabupaten.
Dimas menambahkan koalisi ini akan memiliki tantangan dalam pengelolaan sumberdaya ekonomi yang ada di Bumi Blambangan. Untuk itu, agar koalisi berjalan optimal, maka harus ada komitmen kuat dalam upaya peningkatan ekonomi melalui pengembangan investasi dan optimalisasi pelayanan publik.
"Kalau bicara kue ya, sekarang saja sudah 5 parpol ditambah PDI ada 6 parpol tentu lebih gemuk lagi, untuk berbagi kue yang adil ya Banyuwangi harus menghadirkan lebih banyak investor harus lebih tambah lagi lapangan pekerjaan dan sebagainya," jelasnya.
"Semua investor didatangkan dengan iklim yang baik dengan perizinannya yang mudah. Karena kalau yang sekarang saja tentu tidak cukup kuat paling juga pas bahkan cenderung kurang pembagi kuenya," imbuh Dimas.
Meski demikian, Dimas menyebut mamsuknya PDIP yang akan mengusung Ipuk merupakan hal wajar. Sebab istri Menpan RB Azwar itu juga merupakan kader partai PDIP yang sudah sepatutnya juga diusung.
(abq/iwd)