Tensi politik menjelang Pilbup Banyuwangi 2024 kian menghangat. Sebagai partai yang menaungi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, PDI Perjuangan justru belum mengeluarkan rekomendasi secara resmi kepada Ipuk.
Di sisi lain, lima partai besar telah berbondong-bondong memberikan rekomendasi kepada calon petahana tersebut. Di antaranya Partai Golkar, Demokrat, NasDem, PPP dan Gerindra.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tujuh belas Agustus (Untag) Banyuwangi Dimas Imaniar menerangkan, berkaca dari sisi seorang akademisi, konstalasi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
politik di Banyuwangi lebih tepat jika menggunakan rujukan Teori Komunikasi Massa karya Denis McQuail yang mengkorelasikan Politik dengan nilai keekonomian dan pengaruh media massa.
"Dalam teorinya, McQuail menjelaskan politik tergantung ekonomi dan status sosial masyarakat yang nantinya berimbas pada kritik sosial masyarakat dan selanjutnya adalah peran media," terang Dimas, Selasa (20/8/2024).
Dalam perhitungan ekonomi Politik, Dimas menjabarkan setiap partai memiliki pertimbangkan khusus dalam memberikannya nilai pada kursi yang dimiliki. Dalam 1 kursi terdapat 3-4 ribu suara yang telah diraih dengan melibatkan nilai keekonomian, dari situ pula nilai ekonomi itu muncul untuk mendapatkan imbal balik dari jumlah kursi yang dimiliki.
"PDI hingga hari ini belum memberikan rekomendasi tentu menunggu. Itu ada hitung hitungannya, yang namanya Parpol itu tentu gak asal khan ada hitung hitungannya. Di DPRD PDIP punya 11 kursi itu per dapil tentu ada hitungnya setiap 1 kursi," tambahnya.
Kemanapun PDI-P berlabuh, Dimas berharap Demokrasi dapat berjalan dengan memberikan pembelajaran politik yang baik kepada generasi selanjutnya.
(hil/iwd)