Setidaknya ada 6 isu yang akan memunculkan kerawanan saat Pilwali Batu 2024 digelar. Simak hasil pemetaan Bawaslu Kota Batu berikut ini.
Bawaslu Kota Batu memetakan isu yang akan muncul di Pilwali nanti meliputi politik uang, ujaran kebencian (SARA), kepatuhan peserta, hingga keberatan peserta (sengketa).
Selain itu, turut muncul dalam hasil pemetaan kerawanan yang telah dilakukan Bawaslu yakni isu ketidakprofesionalan penyelenggara, serta kampanye di luar jadwal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat Bawaslu Batu Yogi Eka Chalid Farobi mengatakan hasil pemetaan ini dilakukan berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Bawaslu.
Selain itu, pemetaan ini juga mengacu pada kejadian-kejadian penyelenggaraan Pemilu 2024 di Kota Batu yang kemudian turut dijadikan sumber data utama.
Menurutnya, pemetaan kerawanan ini bukan bermaksud untuk menyebarkan atau menyuguhkan kelemahan-kelemahan para penyelenggaraan pemilu.
"Ini merupakan mitigasi atau early warning system, sehingga dilakukan pencegahan pengawasan secara terfokus, efektif, dan komprehensif di situ," ujar Yogi, Minggu (18/8/2024).
Sebagai informasi, pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu pernah ditemukan dugaan Politik uang di Kota Batu. Tapi, kasus itu tidak berlanjut karena dari hasil penyelidikan pelaku yang membagi uang tidak terdaftar resmi sebagai tim kampanye.
Selain itu, ada juga 7 penyelenggara Pemilu 2024 di Kota Batu yang masuk dalam SIPOL atau aplikasi yang digunakan untuk membantu mendata partai politik dan anggotanya yang tersebar di seluruh Indonesia.
"(Pihak) pembagi uang, terus PPS, PPK, anggota KPU yang terjerat itu sudah dilakukan penanganan. Seperti dimintai keterangan, dipanggil oleh bawaslu," ungkapnya.
Yogi berharap temuan-temuan di Pilpres dan Pileg 2024 lalu tidak terjadi di Pilwali Batu 2024 mendatang. Oleh karena itu, Bawaslu melakukan pengawasan secara ketat.
"Jangan sampai temuan ini terjadi lagi. Temuan politik uang dan profesionalitas penyelenggara menjadi kerawanan," terangnya.
Guna meningkatkan profesionalitas penyelenggara Pilkada 2024, Bawaslu Kota Batu bersama KPU Kota Batu terus berkoordinasi secara intensif. Tujuannya untuk menyamakan persepsi dan transparansi data.
Pihaknya juga meminta pendampingan Sentra Gakkumdu yang tidak hanya mendampingi ketika penanganan pidana pemilu. Dengan begitu, harapannya kualitas pengawasan dan penanganan pelanggaran akan lebih baik.
"Kami juga akan fokus ke masyarakat untuk pendidikan politik dalam hal anti politik uang, politisasi sara dan ujaran kebencian seperti itu," tandasnya.
(dpe/fat)