Lontong balap kini resmi menyandang status sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) 2025. Hal itu tercermin di Surabaya yang masih memiliki sederet warung lontong balap yang tersebar di setiap sudut kota.
Warung-warung lontong balap di Surabaya sudah berjualan sejak puluhan tahun lalu dan diteruskan dari generasi ke generasi. Tak heran beberapa di antaranya disebut sebagai tempat makan lontong balap legendaris.
Warung Lontong Balap Legendaris di Surabaya
Di balik kesederhanaannya, sejumlah warung lontong balap legendaris di Surabaya, tetap ramai diserbu pembeli karena konsistensi rasa dan keautentikan racikannya. Berikut rekomendasi dan informasi selengkapnya yang dihimpun detikJatim langsung maupun beberapa sumber lainnya.
1. Lontong Balap Pak Budi Garuda
Lontong Balap Pak Budi Garuda dikenal sebagai salah satu penjual lontong balap tertua di Surabaya. Warung ini berdiri sejak 1952 dan kini dikelola oleh generasi keempat.
Ciri khasnya terletak pada sajian lontong balap tanpa petis udang, hanya mengandalkan rempah-rempah, sambal, dan kecap. Proses memasak tauge masih menggunakan kemaron atau guci dari tanah liat agar tetap segar dan renyah.
- Kisaran harga: Rp 15.000 per porsi lontong balap, Rp 13.000 per porsi sate kerang
- Menu tambahan: Sate kerang (isi 10 tusuk per porsinya)
- Hari dan jam buka: Setiap hari pukul 07.00-16.00 WIB (jam buka berubah saat bulan puasa)
- Lokasi: Jalan Kranggan Nomor 73, Sawahan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur 60251
2. Lontong Balap Cak Gendut
Selain Pak Budi, nama Cak Gendut juga sudah lama dikenal sebagai warung lontong balap legendaris di Surabaya. Sejak 1956, warung ini mempertahankan racikan lontong balap klasik dengan petis, kuah bening, serta lento buatan sendiri.
- Kisaran harga: Rp 16.000 per porsi lontong balap, Rp 16.000 per porsi sate kerang
- Menu tambahan: Sate kerang (isi 10 tusuk per porsinya)
- Hari dan jam buka: Setiap hari pukul 09.00-22.00 WIB
- Lokasi: Jalan Kranggan depan bioskop garuda lama Nomor 71, Sawahan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur 60174
3. Lontong Balap Bu Djupri
Lontong Balap Bu Djupri yang berdiri sejak 1982 ini ternyata juga jadi favorit Ahmad Dhani. Rasa lontong balap di sini kaya rempah dan dimasak dengan minyak gas. Bumbunya mencakup bawang merah, bawang putih, kemiri, merica, kecap manis, gula, garam, dan penyedap rasa.
- Kisaran harga: Rp 15.000 per porsi lontong balap, Rp 15.000 per porsi sate kerang
- Menu tambahan: Sate kerang (isi 10 tusuk per porsinya)
- Hari dan jam buka: Setiap hari pukul 10.00-20.00 WIB
- Lokasi: Jalan Kranggan, Sawahan, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur 60251
4. Lontong Balap Cak No
Lontong Balap Cak No dikenal sebagai salah satu warung lontong balap legendaris yang telah berjualan selama puluhan tahun di Surabaya. Berlokasi di Jalan Bromo, kawasan Sawahan, warung ini kerap menjadi tujuan warga lokal maupun pemburu kuliner khas yang ingin mencicipi cita rasa autentik lontong balap.
Ciri khas Lontong Balap Cak No terletak pada kuah kupangnya yang gurih berpadu dengan petis, menciptakan rasa khas yang kuat dan menggugah selera. Sajian tauge yang melimpah menjadi daya tarik tersendiri karena memberikan sensasi segar dan renyah di setiap suapan.
- Kisaran harga: Rp 12.000 per porsi, Rp 7.000 (sate kerang per tusuk), Rp 2.500 (sate kol)
- Menu tambahan: Sate kerang, lentho
- Hari dan jam buka: Setiap hari pukul 07.00-habis
- Lokasi: Jalan Bromo, Kecamatan Sawahan, Surabaya
5. Lontong Balap Cak Slamet
Lontong Balap Cak Slamet merupakan salah satu penjual lontong balap yang telah bertahan puluhan tahun di kawasan Bubutan, Surabaya. Warung ini dikenal dengan porsi yang mengenyangkan.
Kuah kupang gurih yang disiram di atas lontong, tahu, lentho, dan kecambah segar. Konsistensi rasa serta harga yang ramah di kantong membuatnya selalu ramai pembeli sejak pagi hari.
- Kisaran harga: Rp 12.000 per porsi
- Menu tambahan: Sate kerang, lentho
- Hari dan jam buka: Setiap hari pukul 06.00-12.00 WIB
- Lokasi: Jalan Semarang, Gundih, Bubutan, Surabaya
Simak Video "Video: Momen Penyerahan Sertifikat ICH UNESCO Kebaya-Reog ke ANRI"
(hil/irb)