Rasanya Autentik, Lentho Lontong Balap Terbuat dari Apa?

Rasanya Autentik, Lentho Lontong Balap Terbuat dari Apa?

Chilyah Auliya  - detikJatim
Sabtu, 20 Des 2025 14:00 WIB
Rasanya Autentik, Lentho Lontong Balap Terbuat dari Apa?
Lentho lontong balap. Foto: Instagram
Surabaya -

Dalam seporsi lontong balap khas Surabaya, lentho menjadi salah satu elemen penting yang memberi sentuhan gurih sekaligus tekstur khas. Kehadirannya tak sekadar pelengkap, melainkan penentu karakter rasa yang membuat lontong balap terasa autentik dan berbeda dari hidangan berkuah lainnya.

Lentho sendiri merupakan gorengan tradisional berbentuk bulat yang terbuat dari perpaduan singkong dan kacang-kacangan. Saat disajikan, lentho biasanya diremukkan terlebih dahulu ke dalam kuah, menyerupai kremesan, sehingga cita rasa gurihnya menyatu sempurna dengan lontong, taoge, dan kuah yang hangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lentho Lontong Balap

Lentho sudah bisa ditemukan sejak zaman kolonial. Bahan utamanya adalah kacang tolo, meski di beberapa daerah juga menggunakan kacang hijau. Kacang tersebut dipadukan dengan singkong parut dan kelapa, lalu dibumbui rempah sederhana seperti bawang putih, ketumbar, dan kencur.

Secara tekstur, lentho terasa padat namun tidak keras, renyah di bagian luar dan lembut di dalam. Selain menjadi komplemen setia dari lontong balap, lentho juga sering disajikan sebagai lauk pendamping nasi maupun camilan yang disantap bersama sambal petis atau cabai rawit.

Bahan Lentho

Untuk menghasilkan lentho yang gurih dan bertekstur khas, diperlukan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan. Meski terlihat simpel, perpaduan bahan inilah yang menentukan cita rasa lentho tradisional sebagai pelengkap lontong balap.

ADVERTISEMENT
  • Singkong parut (diperas hingga tidak berair)
  • Kelapa parut setengah tua
  • Kacang tolo (atau kacang hijau sebagai alternatif)
  • Bawang putih
  • Kencur
  • Ketumbar
  • Daun jeruk, diiris tipis
  • Garam atau kaldu bubuk secukupnya
  • Gula pasir secukupnya
  • Minyak goreng

Cara Membuat Lentho

  • Rendam kacang tolo beberapa jam hingga lunak.
  • Rebus atau tumbuk kasar.
  • Setelah itu, campur kacang dengan dengan singkong dan kelapa parut.
  • Berikan bumbu halus.
  • Bentuk adonan sesuai selera dan ukurannya sesuai kebutuhan.
  • Kemudian goreng hingga berwarna keemasan.

Asal-usul Lontong Balap

Asal-usul nama lontong balap tak lepas dari cara para penjualnya berjualan pada masa lampau. Mengutip laman Pemerintah Kota Surabaya, dahulu pedagang lontong balap membawa dagangannya menggunakan wadah bernama kemaron, yakni tempat serupa gentong yang terbuat dari tanah liat dan dipikul di bahu.

Kemaron memiliki bobot yang cukup berat, sementara sebagian besar penjual berasal dari kawasan Surabaya Selatan, yang jaraknya sekitar 5 kilometer dari Pasar Wonokromo.

Agar tidak kehilangan pembeli, para pedagang kerap berjalan cepat sambil memikul kemaron, bahkan setengah berlari. Pemandangan penjual yang seolah saling berkejaran inilah yang kemudian dikenal sebagai "balapan".

Kebiasaan tersebut lambat laun melekat dan menjadi ciri khas, hingga akhirnya melahirkan nama lontong balap. Kuliner legendaris khas Surabaya ini diketahui telah ada sejak 1913, dan hingga kini tetap digemari, baik warga lokal maupun wisatawan, berkat cita rasanya yang khas dan autentik.




(hil/irb)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads