Lontong balap, kuliner legendaris asal Surabaya, telah resmi ditetapkan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI). Pengakuan ini menegaskan lontong balap bukan sekadar soal cita rasa, melainkan tradisi memasak, penggunaan bahan lokal, hingga interaksi sosial penjual dan pembeli yang diwariskan lintas generasi.
Kini, kelezatan lontong balap tak hanya bisa dinikmati di warung kaki lima. Hidangan bercita rasa gurih dengan taburan bawang goreng ini juga bisa dibuat sendiri di rumah. Dengan bahan sederhana dan langkah yang mudah diikuti, resep lontong balap simpel ini cocok untuk pemula dan dijamin anti gagal.
Jejak Sejarah di Balik Nama Lontong Balap
Melansir laman Kementerian Kebudayaan, nama lontong balap berakar dari kebiasaan pedagang di masa lalu yang menjualnya dengan cara dipikul. Satu sisi membawa panci besar berisi kuah dan isian, sementara sisi lain berisi lontong dan pelengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi berburu lokasi strategis di pasar atau kawasan ramai, para penjual kompak berjalan cepat, bahkan berlari kecil, seolah sedang berlomba. Dari kebiasaan inilah istilah "balap" kemudian melekat dan menjadi nama untuk kuliner ini.
Kondimen dan Rasa yang Identik
Di berbagai daerah, lontong balap terdiri dari irisan lontong yang disiram kuah gurih, dipadukan tauge segar, lentho dari kacang tolo, tahu goreng, serta taburan bawang goreng dan sambal. Cita rasanya memikat karena perpaduan gurih, pedas, dan manis jika ditambahkan kecap.
Dalam penyajian komplit, lontong balap biasanya ditemani kerupuk udang, sate kerang, dan segelas es kelapa muda sebagai penawar. Kombinasi dalam sepiring lontong balap memberi pengalaman rasa yang berlapis.
Resep Lontong Balap Simpel
Resep lontong balap simpel ini cocok untuk dicoba di rumah dengan bahan yang mudah didapat dan langkah memasak yang praktis. Berikut bahan-bahan hingga cara membuat lontong balap sendiri di rumah.
Bahan Kuah Cambah (Tauge)
- 300 gram tauge
- 5 siung bawang putih
- 4 siung bawang merah
- Daun bawang secukupnya
- Daun seledri secukupnya
- Garam dan gula secukupnya
- 1 sdt kaldu bubuk
- ΒΌ sdt lada bubuk
- 1 liter kaldu sapi (air biasa juga bisa)
- 2 sdm minyak untuk menumis
Bahan Kondimen Pelengkap
- Lontong
- Tahu goreng
- Lentho kacang tolo
- Bawang goreng
- Kecap manis
Bahan Lentho
- 200 gram kacang tolo rebus (ΒΎ dihaluskan, ΒΌ dibiarkan utuh)
- 5 siung bawang putih, halus
- 2 cm kencur, halus
- Putih telur secukupnya
- 2 lembar daun jeruk, iris tipis
- 3 buah cabai rawit (opsional)
- Garam dan gula secukupnya
Bahan Sambal Petis
- 3 sdm petis udang
- 15 cabai rawit (opsional)
- 5 siung bawang putih
- 5 sdm minyak goreng
- 1-2 sdm kecap manis
- Air secukupnya
- Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat Lontong Balap
- Haluskan bawang putih dan bawang merah, lalu tumis hingga harum.
- Masukkan kaldu sapi, bumbui dengan garam, lada, gula, dan kaldu bubuk. Masak hingga mendidih, lalu masukkan tauge, daun bawang, dan daun seledri.
- Aduk sebentar dan matikan api agar tauge matang dengan panas kuah dan tetap renyah.
- Campurkan seluruh bahan lento hingga rata. Ambil adonan, kepal hingga padat, lalu goreng dalam minyak panas sampai kecokelatan dan matang.
- Untuk membuat petis, caranya haluskan cabai rawit dan bawang putih dengan sedikit minyak. Tumis bersama petis udang, lalu tambahkan garam, gula, kecap manis, dan air secukupnya. Aduk terus hingga sambal mengental dan tidak menggumpal.
- Setelah semua bahan siap, tata lontong, tahu goreng, dan lento di piring.
- Lalu, siram dengan kuah cambah panas, taburi bawang goreng, dan tambahkan kecap manis.
- Sajikan bersama sambal petis sesuai selera.
Meski memiliki nilai budaya tinggi, lontong balap tetaplah hidangan yang membumi. Bahan-bahannya relatif mudah ditemukan dan proses memasaknya tidak rumit. Menu khas Surabaya ini bisa dinikmati bersama yang terkasih di rumah, sembari merawat ingatan agar tetap dinikmati di generasi selanjutnya.
(hil/irb)











































