Banyuwangi dikenal sebagai sebuah kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Salah satu hidangan unik yang menjadi ikon kuliner daerah ini adalah Rujak Soto.
Sesuai dengan namanya, rujak soto merupakan perpaduan antara rujak dan soto yang menciptakan sensasi rasa luar biasa hingga memikat siapa saja yang mencobanya.
Dari sekian banyak kuliner kuliner yang tersebar di wilayah Jawa Timur, rujak soto menjadi salah satu hidangan paling nyentrik. Di balik namanya yang cukup unik, ternyata kuliner ini memiliki asal usul tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Asal Usul Rujak Soto Khas Banyuwangi
Sejarah Rujak Soto bermula dari keinginan masyarakat Banyuwangi untuk menggabungkan dua makanan favorit mereka yakni rujak cingur dan soto. Rujak cingur adalah salad tradisional yang terdiri dari sayuran, buah, dan potongan cingur (hidung sapi) yang disiram dengan bumbu petis.
Sementara soto merupakan sup beraroma khas yang terdiri atas daging, tauge, dan bihun dengan kuah kuning yang gurih. Kombinasi kedua makanan ini pada awalnya mungkin terdengar aneh. Namun bagi masyarakat Banyuwangi, kuliner ini menjadi perpaduan sempurna yang memberikan cita rasa kaya.
Sejarah tentang penemu dan pengracik awal rujak soto masih simpang siur dan belum dapat dipastikan. Dilansir dari laman Kemdikbud tahun 1980-an, dipercayai sebagai awal kemunculan kuliner khas tersebut.
Sesuai dengan namanya, sajian khas ini merupakan perpaduan antara rujak dengan soto. Rujak soto berasal dari bahan dasar seperti sayur dan buah-buahan lokal. Meskipun pembuatannya cukup sederhana, namun rasa dari menu ini sudah tidak perlu diragukan lagi.
Secara turun temurun, masyarakat Banyuwangi senantiasa menyajikan menu rujak soto saat berkumpul bersama keluarga. Rujak Soto bukan hanya soal cita rasa, namun juga melambangkan keragaman dan kekayaan budaya Banyuwangi.
Dalam satu mangkuk Rujak Soto, terdapat perpaduan bahan-bahan lokal yang segar dan beragam, mencerminkan keragaman hayati dan kekayaan alam Banyuwangi. Tak hanya itu, penyajian dan cara memasaknya yang khas menjadi bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan secara temurun.
Kuliner khas Banyuwangi menambah keberagaman kuliner Nusantara bahkan menghadirkan manfaat secara nyata bagi masyarakat Banyuwangi. Kuliner tersebut juga mempererat kedekatan antara warga, salah satunya tercermin dalam kegiatan Festival Rujak Soto Banyuwangi yang pernah diselenggarakan di tahun 2014.
Ciri Khas Rujak Soto Khas Banyuwangi
Pada mulanya, rujak yang diolah merupakan rujak cingur. Namun perkembangannya cingur mulai dihilangkan dalam komponen rujak. Sehingga rujak soto merupakan rujak sayur yang disiram kuah soto babat berwarna kuning di atasnya.
Salah satu ciri khas yang terdapat pada Rujak Soto khas Banyuwangi berada pada penggunaan petis dan pisang klutuk atau pisang batu pada bumbu rujaknya. Petis merupakan produk olahan hasil laut dari ikan dan udang yang berfungsi sebagai penyedap dalam masakan Jawa Timur.
Dalam penyajian rujak soto khas Banyuwangi dimulai dari mempersiapkan bahan-bahan. Bumbu utama yang digunakan untuk membuat Rujak Soto Banyuwangi terdapat pada kacang tanah yang telah digoreng, garam, gula merah, terasi, petis, pisang batu dan cabai rawit.
Untuk isian rujaknya berasal dari tempe, tahu goreng, tauge, kangkung rebus, telur ayam hingga lontong. Sementara bumbu yang digunakan untuk membuat sotonya berasal dari bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, serai, daun bawang dan daun jeruk. Daging yang biasa digunakan berasal dari daging sapi babat dan jeroan.
Rujak soto Banyuwangi memiliki cita rasa khas asin, gurih, dan pedas. Tak heran apabila kuliner ini sangat populer di Banyuwangi, bahkan banyak ditemukan pada beberapa warung makan yang menjualnya.
Resep Rujak Soto Khas Banyuwangi
Bagi detikers yang ingin mencoba membuat Rujak Soto di rumah, berikut adalah resep sederhana yang dapat diikuti. Siapkan bahan-bahan berikut:
Bahan Utama:
- 1 Papan tempe
- 1 Buah mentimun
- 2 Buah lontong
- 2 Buah tahu putih
- 100 g Tauge
- 150 g kangkung
Bumbu Rujak:
- 100 g kacang tanah
- 2 Sdm petis
- 2 Buah pisang mentah
- 1 Sdm air asam jawa
- 1 Sdt gula merah
- 1 Sdt garam
- Air secukupnya
Bumbu Soto:
- 200 g daging sapi
- 2 batang seledri
- 2 batang daun bawang
- 2 batang serai
- 2 cm lengkuas
- 6 lembar daun jeruk
- air dan minyak secukupnya
- garam dan gula secukupnya
Bumbu Halus Soto:
- 7 Siung bawang merah
- 5 Siung bawang putih
- 4 Butir kemiri
- 2 Cm jahe
- 2 Cm kunyit
- 2 Sdt merica bubuk
Cara Membuat:
1. Ulek halus bumbu rujak. Rebus tauge dan kangkung sebentar. Goreng tempe dan tahu, sisihkan
2. Rebus daging sapi hingga matang, angkat dan potong-potong, buang air rebusannya
3. Rebus air lagi, masukkan daging yang sudah dipotong. Selagi menunggu daging direbus, buat bumbu
4. Tumis bumbu halus soto hingga harum, masukkan serai, lengkuas, dan daun jeruk. Masak hingga bumbu matang. Tuang ke dalam panci daging rebus
5. Masukkan garam, gula dan kaldu bubuk secukupnya. Masak hingga rasanya pas, masukkan seldri dan daun bawang. Masak hingga daging empuk
6. Tata tempe, tahu, kangkung, tauge dan lontong di dalam piring, sirang dengan kuah soto dan bumbu rujak
Artikel ini ditulis oleh An Nisa Maulidiyah, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/fat)