Banyak orang sering mengabaikan sarapan pagi dengan alasan tak bisa makan berat. Jika memang begitu, kamu bisa mengganti sarapan nasi dengan jajanan tradisional khas Jawa ini. Tak hanya enak, tapi cukup mengganjal perut.
Melansir Health News Today, sarapan menjadi waktu memberikan tubuh bahan bakar untuk memulai aktivitas pagi hari. Sarapan juga dapat membantu meningkatkan fokus hingga lebih produktif sepanjang hari.
Jadi, pastikan selalu sarapan pagi. Jika memang tak bisa makan berat atau tidak sempat memasak, kamu bisa membeli jajanan tradisional untuk sarapan. Ada beberapa jajanan pasar khas Jawa yang bisa jadi menu sarapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajanan Tradisional Khas Jawa untuk Sarapan
Masyarakat biasa sarapan dengan bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning, nasi pecel, hingga lontong sayur, yang mudah didapat di pedagang pasar maupun pinggir jalan.
Jika tak mau makan berat, kamu bisa menggantinya dengan jajanan tradisional yang juga mudah ditemukan. Berikut 5 jajanan tradisional khas Jawa yang bisa menjadi teman sarapan.
1. Nagasari
![]() |
Nagasari terbuat dari tepung beras, santan, dan potongan pisang sebagai isian. Jajanan tradisional khas Jawa ini cukup populer di masyarakat. Kamu bisa menemukannya di pedagang kue basah di pasar maupun pinggir jalan.
Pada masa lalu, nagasari hanya dihidangkan saat ada acara besar atau perayaan. Namun sekarang, nagasari dapat dengan mudah ditemukan. Rasanya yang lezat, gurih, dan mengenyangkan bisa jadi pilihan teman minum kopi atau sarapan pagi.
2. Pukis
![]() |
Melansir laman resmi Binus University, jajanan tradisional khas Jawa ini umumnya terbuat dari campuran tepung terigu berprotein rendah, telur, gula, margarin, santan, dan ragi.
Kue ini memiliki rasa manis dan ciri khas berbentuk setengah lingkaran, dengan bagian bawahnya berwarna cokelat dan permukaannya berwarna kuning keemasan. Pukis dimasak menggunakan cetakan khusus. Pukis biasanya banyak ditemukan di pasar.
3. Getuk
![]() |
Melansir buku Jajanan Tradisional Asli Indonesia, getuk berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan tradisional ini terbuat dari singkong yang dihaluskan, dicampur gula, kemudian dibentuk sesuai selera, dan disajikan bersama kelapa parut.
Getuk bisa ditemukan di pasar tradisional bersama jajanan tradisional lainnya. Tak hanya enak jadi camilan, getuk juga mengenyangkan untuk teman sarapan pagi karena terbuat dari singkong.
4. Onde-onde
Onde-onde berasal dari Mojokerto, Jawa Timur, dan di tempat asalnya, kue ini ada berbagai ukuran. Onde-onde terbuat dari kacang hijau yang dihaluskan, lalu dibungkus dengan kulit dari tepung. Sebelum digoreng, onde-onde dilumuri wijen. Makanan khas Jawa Timur ini biasa dinikmati bersama teh atau kopi di pagi hari.
5. Lemper
![]() |
Bukan hanya enak untuk camilan, lemper juga cocok untuk sarapan. Hidangan tradisional ini terbuat dari beras ketan yang diisi daging ayam berbumbu opor. Aromanya semakin harum karena dibungkus daun pisang.
Lemper terkenal karena menggunakan beras ketan yang dimasak dengan santan dan dikukus. Biasanya berbentuk bulat panjang atau segi empat dan berisi daging ayam cincang. Kamu dapat menemukan lemper di penjual kue tradisional.
Itulah lima jajanan tradisional khas Jawa yang biasa dijadikan teman sarapan. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa sarapan seimbang mencakup karbohidrat, protein, serat, dan buah-buahan, sehingga bisa mendapatkan manfaat yang paling optimal.
Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)