Operasi Zebra Semeru 2025 di Ponorogo berjalan lancar. Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP Dewo Wishnu Setya Kusuma menyebut operasi yang dimulai sejak awal November itu berlangsung efektif dengan ribuan kegiatan preventif hingga penindakan di lapangan.
"Operasi Zebra Semeru berjalan kurang lebih lancar. Kami melaksanakan kegiatan sesuai arahan awal, mulai dari preemtif, preventif, hingga penegakan hukum bila terjadi pelanggaran yang sangat berat," kata AKP Dewo, Senin (1/12/2025).
Menurut Dewo, jajaran Satlantas juga gencar melakukan edukasi ke masyarakat.
"Ada kurang lebih 20 ribu penyuluhan dan 40 ribu bahan sosialisasi yang kami sebar di sekolah, kampus, komunitas, terutama komunitas motor trek. Biasanya kami lakukan penyuluhan langsung," jelasnya.
Dari sisi kegiatan preventif, tercatat ada 59.492 aktivitas, mulai dari ramp check, pemeriksaan kelengkapan kendaraan, penempatan personel di titik rawan pelanggaran, hingga patroli dan turjagwali di wilayah hukum Polres Ponorogo.
Sementara itu, pada penindakan represif, tercatat 29.746 tindakan yang terdiri dari 555 ETLE mobile, 14 tilang manual, dan 29.177 teguran.
"Kita lebih banyak memberi teguran dalam operasi ini. Terutama untuk pengendara yang surat-surat SIM atau kelengkapan kendaraannya tidak lengkap. Penindakannya tetap secara humanis," ujar Dewo.
Ia menambahkan, sejumlah pelanggaran yang paling sering terekam ETLE adalah pengendara tidak memakai helm, berboncengan tiga, hingga pelajar yang melanggar aturan. "Atau ibu-ibu yang berangkat pagi-pagi itu kadang tidak pakai helm," ucapnya.
Dari sisi keamanan, terdapat 17 kejadian kecelakaan selama Operasi Zebra berlangsung dengan 29 luka ringan dan 1 korban meninggal dunia. "Pada tahun 2024 ada 18 kejadian. Jadi tahun ini angka kecelakaan sedikit menurun," terang Dewo.
Ia menegaskan, Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung lebih intensif dan memberi dampak positif. "Operasi tahun ini berjalan lebih intensif dan efektif, ada peningkatan kegiatan dan penurunan jumlah kecelakaan," pungkasnya.
Simak Video "Video KPK Amankan 13 Orang di Kasus Dugaan Jual-Beli Jabatan di Ponorogo"
(auh/hil)