Sedikitnya, 100 personel penyidik dan penyidik pembantu menjalani pelatihan peningkatan kemampuan (Latkatpuan) di SPN Polda Jatim, Bangsal, Mojokerto. Selain kemampuan teknis penyidikan, mereka juga dibekali pondasi moral berupa integritas dan empati.
Latkatpuan penyidik tahun 2025 dibuka Kepala SPN Polda Jatim Kombes Agus Wibowo di Gedung Dharma. Pembukaan pelatihan ini juga dihadiri Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Widi Atmoko dan para pejabat utama SPN.
Agus menjelaskan, 100 penyidik dan penyidik pembantu tidak hanya digembleng kemampuan teknis penyidikan. Namun, mereka juga dibekali pondasi moral seorang penyidik.
"Saya ingin menekankan bahwa integritas adalah napas bagi seorang penyidik dan empati adalah jantungnya," jelasnya, Selasa (7/10/2025).
Melalui pelatihan ini, lanjut Agus, para peserta diharapkan menjadi penyidik yang terampil, serta mempunyai integritas dan empati yang tinggi. Menurutnya, integritas yang kokoh ampuh mencegah penyalahgunaan kewenangan penyidik.
"Sedangkan dengan merasakan apa yang dialami korban (empati), proses hukum akan berjalan dengan hati dan tidak kaku. Sehingga keadilan seutuhnya dapat terwujud," ujarnya.
Sesi pendalaman materi disampaikan 3 narasumber. Yaitu Kabagjarlat SPN Polda Jatim AKBP Iswahab, serta Koorgadik SPN Polda Jatim AKBP Bambang Setiawan dan AKBP Agung Setyono.
Sementara itu, Widi menekankan agar para peserta mampu beradaptasi dengan kejahatan yang kian kompleks. Sehingga kemampuan penyidik dituntut turut berkembang.
"Tujuan akhir dari peningkatan kemampuan ini jelas, yaitu mempersiapkan seluruh peserta untuk mengikuti dan lulus uji sertifikasi bagi penyidik dan penyidik pembantu," tandasnya.
Simak Video "Video Adhyaksa Awards: Jaksa Teladan dalam Integritas Diraih Ryan Palasi"
(auh/hil)