Semua merupakan buah dari kerja keras Avan Ferdiansyah Hilmi (19), sang putra sulung yang baru saja diterima di Institut Teknologi Bandung (ITB) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Avan, pelajar SMAN 1 Ponorogo, berhasil menembus Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB tanpa mengikuti bimbingan belajar. Anak dari penjual es keliling ini mengaku hanya belajar mandiri di rumah, sembari aktif mengikuti berbagai lomba sejak duduk di bangku SD.
"Kampus impian saya sejak kelas 10 itu ITB," kata Avan saat ditemui detikJatim di rumahnya, Selasa (8/7/2025).
"Saya memang dari awal menargetkan SNBP, jadi nilai harian saya jaga, terus saya ikut lomba-lomba, termasuk yang diadakan ITB," imbuhnya.
Piala dan medali yang menghiasi ruang tamunya merupakan hasil jerih payah bertahun-tahun. Totalnya lebih dari 100, mulai dari lomba tingkat sekolah, swasta, perguruan tinggi, hingga provinsi dan nasional.
"Awalnya cuma untuk melatih mental, biar berani tampil di depan umum. Tapi lama-lama jadi terbiasa ikut lomba-lomba besar," terang Avan yang sempat menjadi peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang kebumian.
Tak heran bila ia kemudian memilih jurusan yang selaras dengan minatnya di bidang kebumian. Menurutnya, pengalaman OSN itu sangat membantu dalam menentukan arah masa depan.
"Saya merasa cocok di bidang itu, makanya saya pilih jurusan ini juga di ITB," ucap Avan.
Keberhasilan Avan tidak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. Sang ayah, Eko Yudianto, mengaku bangga namun juga khawatir dengan besarnya biaya kuliah di kampus ternama tersebut.
"UKT-nya memang tinggi, kami sedang mengurus KIP-K untuk membantu biaya kuliah. Sekarang masih proses," kata Eko.
Ia berharap putranya mendapat keringanan biaya dari pemerintah agar bisa kuliah dengan tenang. "Saya sudah konfirmasi ke pihak kampus, mereka minta kami sabar menunggu prosesnya," lanjutnya.
Avan bukan satu-satunya siswa SMAN 1 Ponorogo yang diterima di ITB. Ada satu rekannya yang juga lolos ke fakultas yang sama. Namun, kisah perjuangan Avan yang ditempa dari rumah sederhana penuh piala membuatnya jadi inspirasi tersendiri.
Sebagai informasi, Avan merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia menempuh pendidikan di SDN Mangkujayan, kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Ponorogo dan SMAN 1 Ponorogo.
(auh/abq)