Kisah Avan Ferdiansyah Remaja Ponorogo Lolos ITB Lewat Jalur Prestasi

Kisah Avan Ferdiansyah Remaja Ponorogo Lolos ITB Lewat Jalur Prestasi

Charolin Pebrianti - detikJatim
Selasa, 08 Jul 2025 18:30 WIB
Avan Ferdiansyah Hilmi (19) asal Ponorogo berhasil menembus Institut Teknologi Bandung (ITB)
Avan Ferdiansyah Hilmi (19) asal Ponorogo berhasil menembus Institut Teknologi Bandung (ITB) (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo - Avan Ferdiansyah Hilmi, remaja 19 tahun asal Ponorogo, berhasil menembus kampus impian banyak pelajar Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hebatnya lagi, Avan lolos melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tanpa les privat dan tanpa persiapan khusus menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

"Saya dari awal memang targetnya SNBP, jadi saya fokus nge-push nilai harian. Selain itu juga ikut lomba-lomba, terutama yang diselenggarakan oleh ITB," ujar Avan saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan Ponorogo, Selasa (8/7/2025).

Remaja kelahiran 6 April 2006 ini diterima di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB. Ia mengaku memilih jurusan tersebut karena sesuai dengan minatnya sejak SMA, khususnya bidang olimpiade sains nasional (OSN) yang pernah ia ikuti.

"Di SMA saya aktif ikut OSN, dan jurusan itu paling nyambung dengan apa yang saya pelajari dulu," jelas alumnus SMAN 1 Ponorogo ini.

Perjalanan lomba Avan dimulai sejak kecil. Ia mengenang lomba pertamanya yang diadakan di sebuah mall di Ponorogo, tepatnya di PCC, saat ia duduk di bangku kelas 2 SD.

"Awalnya ikut lomba yang nggak resmi, cuma buat ngelatih mental aja. Tapi lama-lama saya jadi terbiasa, dan mulai ikut yang resmi dari sekolah, sampai tingkat provinsi bahkan nasional," tutur Avan.

Yang menarik, ia tidak pernah mengikuti les privat seperti kebanyakan siswa yang ingin masuk perguruan tinggi ternama.

"Saya nggak pernah ikut les privat. Belajarnya ya dari sekolah aja, dan banyak latihan mandiri," ucapnya.

Avan merupakan anak kedua dari pasangan Eko Yudianto (53) dan Umi Latifah (50). Ayahnya adalah seorang pedagang keliling yang biasa mangkal di depan sekolah-sekolah dasar di Kota Ponorogo, baik saat jam masuk maupun jam pulang sekolah.

"Dari SD saya sudah biasa lihat bapak jualan. Pagi-pagi ngantar dagangan, pulangnya jemput. Itu jadi motivasi saya juga untuk bisa kuliah tinggi," kenangnya.

Avan menempuh pendidikan dasar di SDN Mangkujayan, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Ponorogo, dan SMA di SMAN 1 Ponorogo. Ia juga sedang dalam proses pengajuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai bentuk beasiswa bantuan biaya pendidikan.

"KIP-nya masih proses. Tapi saya juga sudah konfirmasi ke pihak ITB soal teknis pendaftarannya," jelasnya.

Pilihan keduanya pun tak main-main. Ia tetap memilih kampus yang sama.

"Pilihan kedua saya juga ITB. Soalnya dari kelas 10 SMA memang udah mimpi bisa kuliah di sana," pungkasnya penuh semangat.


(auh/abq)


Hide Ads