Remaja lulusan SMAN 1 Ponorogo ini sebelumnya diterima di ITB melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Namun, di balik senyumnya yang lebar, Avan menyimpan kegundahan soal biaya kuliah dan hidup di Kota Bandung.
"UKT saja Rp12,5 juta, belum biaya hidup di Bandung yang tidak murah," kata Avan saat ditemui usai audiensi dengan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko di Pringgitan, rumah dinas Bupati, Selasa (15/7/2025).
Avan hadir bersama kedua orang tuanya, Eko Yulianto dan Umi Latifah. Mereka kompak mengenakan batik saat diterima langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko dan istrinya, Susilowati.
Dalam pertemuan tersebut, Avan tak kuasa menahan haru. Ia menceritakan bagaimana kondisi keuangan keluarganya membuat impiannya nyaris kandas.
"Sempat bingung dan fokus terbagi. Kasihan orang tua cuma jualan es, disuruh mikirin biaya hidup dan kuliah," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Namun, kegelisahan itu langsung sirna usai bertemu Bupati Sugiri Sancoko, atau yang akrab disapa Kang Giri. Dalam pertemuan tersebut, Kang Giri menyatakan komitmennya menanggung seluruh kebutuhan Avan selama kuliah.
"Alhamdulillah, maturnuwun Kang Giri, ibu, atas bantuannya. Alhamdulillah bisa berangkat dengan tenang," ucap Avan penuh haru.
Kang Giri menegaskan bahwa Avan tidak perlu lagi memikirkan biaya. "Tinggal belajar dan berangkat. Semua biaya, baik UKT maupun biaya hidup, kami tanggung penuh," tegasnya.
Bupati Sugiri mengungkapkan, jika dirinya berada di posisi orang tua Avan, mungkin juga akan merasa pesimis. Oleh karena itu, sebagai pimpinan daerah, ia berupaya mencari solusi untuk memastikan anak-anak berprestasi di Ponorogo bisa melanjutkan pendidikan tinggi.
"Sudah kami siapkan beasiswa dari Pemkab bagi mahasiswa berprestasi asal Ponorogo," ujar Kang Giri.
Ibu Avan, Umi Latifah, juga tak kuasa menahan rasa syukur. Ia menyebut sebelumnya hanya mendapat perhatian dari pihak sekolah, dan merasa terharu ketika pemerintah akhirnya turun tangan.
"Saya sempat takut, jujur saja. Biaya terlalu mahal bagi kami. Kalau tidak ada bantuan, mungkin saya suruh Avan mundur," tutur Umi.
Kini, keluarga kecil dari Jalan Bali, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu bisa bernapas lega. Sang putra sulung bisa mengejar mimpi besarnya di salah satu kampus teknik terbaik di Indonesia.
"Yang penting jangan minder. Berangkat ke Bandung dengan penuh percaya diri. Kami di sini mendukung penuh," tutup Kang Giri.
(auh/irb)