Pergulatan Komunitas Doglover Selamatkan Anabul Sengsara di Blitar

Kabar Komunitas

Pergulatan Komunitas Doglover Selamatkan Anabul Sengsara di Blitar

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 17 Jan 2024 21:30 WIB
Komunitas pecinta anjing yang dirikan shelter di Blitar.
Komunitas pecinta anjing yang mendirikan shelter di Blitar. (Foto: Istimewa/dok Yehezkiel)
Blitar -

Komunitas pencinta anjing dan kucing Doglover Blitar sempat vakum karena ditinggal anggotanya. Salah satu anggota yang bertahan terus menjalankan misi mulia komunitas tersebut, yakni mengevakuasi anak bulu (anabul) tertindas, teraniaya, hingga kurang perhatian dan kasih sayang.

Adalah Yehezkiel Bimantara Putra (26) yang berjibaku mempertahankan misi mulia Doglover Blitar dengan terus konsisten menyelamatkan anabul yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang.

Pria yang gemar dengan anabul itu mulai tergabung dalam komunitas Doglover Blitar itu sejak 2017. Saat itu para pecinta anjing berkumpul melakukan kegiatan bersama. Beberapa tahun setelahnya komunitas ini mulai ditinggalkan anggotanya ke luar kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah vakumnya kegiatan komunitas itu, kata Yehezkiel, sebagian anggota menjadi lebih banyak melakukan kegiatan di luar misi komunitas. Mereka cenderung melakukan transaksi jual beli anjing daripada melakukan edukasi merawat anjing maupun penyelamatan terhadap anjing liar.

"Sempat vakum karena banyak anggota yang pindah ke luar kota, dan ada yang memilih untuk jual beli anjing. Jadi terpecah dan ditinggalkan. Dari situ akhirnya keluar dari komunitas," ujar Yehezkiel kepada detikJatim, Rabu (17/1/2024).

ADVERTISEMENT

Dia mengaku upayanya untuk terus melakukan penyelamatan anjing tidak berhenti setelah keluar dari komunitas itu. Dia tetap gemar mengedukasi masyarakat soal perawatan dan pemeliharaan anjing. Termasuk mendirikan shelter di Desa Maron, Kecamatan Srengat, Blitar.

Saat kasus jagal anjing terkuak di Kabupaten Blitar, Yehezkiel turut terlibat dalam proses evakuasi anjing-anjing malang itu. Dia tergerak untuk melakukan evakuasi setelah mendapatkan informasi kasus penggerebekan jagal anjing.

"Itu pas 2022, ada kasus penggerebekan jagal anjing itu ikut dampingin dan evakuasi anjing. Nah, dari situ kami mulai ada geliat lagi untuk bertemu dengan orang-orang yang pencinta anjing," terangnya.

Perlahan tapi pasti Yehezkiel mulai menghubungi sejumlah pecinta anjing maupun kucing untuk berdiri bersama. Hingga bangkit lah komunitas Dolover Blitar untuk terus menjalankan visi menyelamatkan hewan dan memberikan perhatian kepada mereka.

"Kalau sampai sekarang ada 5 orang yang benar-benar masih terhubung. Kami sama-sama dalam satu visi untuk rescue anjing dan kucing, atau kasus lain," katanya.

Yehezkiel mengaku saling berhubungan dengan anggota pencinta anabul itu. Termasuk untuk melakukan sharing, edukasi, dan berdiskusi terkait permasalahan anjing dan kucing di wilayah Blitar.

"Termasuk kemarin kita juga bantu evakuasi di TKP pembunuhan, yang ternyata shelter. Di situ kami juga kasih makan, minum dan membersihkan tempat itu. Dan syukur saat ini mereka (anjing-kucing) sudah ada yang merawat," jelasnya.

Selain melakukan evakuasi anjing atau kucing yang teraniaya dan terancam dijagal, Yehezkiel juga melakukan rescue terhadap anjing dan kucing liar maupun yang tidak terawat. Terbaru, ada 2 ekor anjing yang diselamatkan dari kawasan Pasar Templek, Kota Blitar.

Menurutnya, 2 ekor anjing itu terlihat tak terawat seperti anjing liar. Saat hendak dievakuasi ternyata anjing itu punya pemilik. Namun, sang pemilik mengaku tidak sanggup memberikan tempat yang layak.

"Jadi kami lakukan rescue agar bisa terawat dengan baik. Dan pemilik juga masih punya keinginan untuk merawat meskipun tidak punya tempat, jadi dibawa ke shelter," lanjutnya.

Kini, shelter yang diprakarsai Yehezkiel merawat sekitar 50 ekor anjing dan 15 ekor kucing. Anabul itu diberi makanan yang layak serta mendapat perhatian dan kasih sayang penuh dari Yehezkiel dan rekan-rekannya.

Yehezkiel berharap masyarakat bisa mendapat edukasi tentang cara memperlakukan hewan dengan semestinya. Tidak ada lagi perdagangan hewan, atau bahkan mengkonsumsi hewan yang tidak semestinya.

"Harapan kami komunitas ini bisa semakin dikenal, jadi masyarakat mudah teredukasi. Penting juga ke anak sekolah, agar lebih care dengan merawat hewan-hewan peliharaannya," tandasnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads