4 Sekolah di Lamongan Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2023

4 Sekolah di Lamongan Raih Penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2023

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 19 Okt 2023 14:26 WIB
Sekolah di Lamongan raih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2023.
Sekolah di Lamongan raih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2023. Foto: Istimewa
Lamongan -

Empat sekolah di Lamongan menerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Keempat sekolah tersebut adalah SMP 1 Mantup, SMKN 2 Lamongan, SDN Kepatihan Lamongan, dan SDN 1 Sidoharjo Lamongan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan Andy Kurniawan menuturkan keempat sekolah ini menerima penghargaan Adiwiyata nasional dan mandiri yang diserahkan di Kantor Kementerian KLH, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Andy menerangkan keempat sekolah tersebut, yaitu SMPN 1 Mantup dan SMKN 2 Lamongan sebagai penerima Adiwiyata Mandiri. Lalu, SDN Kepatihan Lamongan dan SDN 1 Sidoharjo Lamongan sebagai penerima Adiwiyata Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap praktik-praktik peduli lingkungan yang diterapkan di sekolah. Terlaksananya gerakan Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) secara berkelanjutan tentu membawa dampak positif. Utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan hidup daerah sekitar," kata Andy Kurniawan kepada wartawan, Kamis (19/10/2023).

Andy Kurniawan menuturkan, penghargaan ini juga merupakan apresiasi terhadap komitmen sekolah yang sudah konsisten menerapkan gerakan PBLHS. Andy menjelaskan tujuan jangka panjang penerapan Adiwiyata di sekolah, yakni menanamkan jiwa peduli lingkungan kepada siswa sejak dini.

ADVERTISEMENT

"Adiwiyata merupakan program yang sangat ideal untuk memberikan edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan sejak dini dan akan diterapkan hingga nanti," jelasnya.

Tak lupa Andy terus memberikan peringatan agar sekolah penerima penghargaan terus konsisten menjalankan program peduli lingkungan di sekolah masing-masing. Pasalnya, penghargaan merupakan awal dari implementasi yang maksimal.

"Penilaian akan terus dilakukan selama lima tahun sekali. Namun itu bukan menjadi hal yang mengancam. Karena tujuan utama kita ialah memaksimalkan penanganan lingkungan, penghargaan adalah bonus," tambah Andy.

Lebih jauh, Andy memaparkan penilaian terkait sekolah Adiwiyata sudah dilakukan sejak Januari, yang terbagi menjadi beberapa tahapan. Di antaranya tahap seleksi administrasi, seleksi dokumen, dan verifikasi lapangan.

"Semua penilaian harus meliputi enam aspek PRLH atau Perilaku Ramah Lingkungan Hidup dalam gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah," pungkasnya.




(irb/fat)


Hide Ads