Sejumlah pemuda berkumpul di emperan toko dan sejumlah ruas jalan di kawasan Gubeng, Surabaya. Bukan, mereka tidak sedang nongkrong menghabiskan waktu, tetapi mereka sedang membagi-bagikan bungkusan berisi nasi kepada sejumlah orang.
Setelah berkumpul di satu tempat, mereka mulai berpencar berkelompok untuk mencari orang-orang yang layak menerima bantuan nasi bungkus. Terutama mereka yang tidur di emperan ruko juga para tukang becak yang terus menunggu penumpang. Setidaknya mereka bisa makan malam.
Para pemuda itu tergabung dalam Komunitas PNS. Bukan, mereka bukan Pegawai Negeri Sipil, melainkan Pegiat Nasibungkus Surabaya (PNS) yang sedang melakukan kegiatan rutinan membagi-bagikan nasi bungkus setiap Kamis malam.
Pantauan detikJatim, malam itu aksi bagi-bagi nasbung dipusatkan di sekitar Taman Lansia, Jalan Raya Gubeng, Surabaya. Sejumlah relawan PNS itu menyebar ke sejumlah titik terdekat dalam beberapa kelompok secara bersamaan untuk membagikan nasi pada orang-orang yang membutuhkan.
Salah satu titik yang disasar adalah Jalan Bogowonto, Surabaya. Di lokasi ini ada puluhan tukang becak yang tengah berkumpul atau sedang tidur. Dengan cara yang halus mereka bangunkan para tukang becak itu untuk diberi nasi bungkus beserta air minum.
"Nyuwun sewu pak, niki wonten nasi bungkus (permisi pak, ini ada nasi bungkus.)," begitu ucap salah satu relawan pegiat nasi bungkus yang membagikan nasi kepada tukang becak yang tengah tidur di atas becaknya, Kamis (14/9) malam.
Tak hanya tukang becak, relawan PNS juga menyasar para tunawisma, pengemis, pemulung, hingga masyarakat kecil yang sedang berpacu dengan hiruk pikuk kehidupan di Kota Pahlawan.
"Berbagi nasi ini jadi gerakan sosial yang punya tujuan buat menumbuhkan semangat berbagi dengan membagikan nasi bungkus kepada saudara kita yang membutuhkan," kata salah satu relawan Komunitas Pegiat Nasi Surabaya Kumala Rizqi kepada detikJatim.
Terbentuk Sejak 3 Tahun Lalu
Komunitas PNS ini terbentuk sejak 25 Juli 2019. Kegiatan berbagi nasi bungkus ini bermula dari kebiasaan pribadi founder sekaligus ketua komunitas PNS yakni Azis Muhammad.
"Komunitas ini dulu didirikan secara nggak sengaja aja sih. Awalnya dari kebiasaan founder bagi-bagi tiap Jumat, terus tambah banyak yang ikut jadi kepikiran diberi nama dan dibentuk sekalian komunitasnya," ujar Kumala.
"Kegiatan seperti ini juga merupakan bentuk syiar kebaikan kepada orang-orang yang memang membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang lain," katanya.
Kumala menyebutkan bahwa komunitas PNS saat ini memiliki 75 relawan yang tergabung aktif dan gemar menanam kebaikan sosial tiap minggu dari sebungkus nasi untuk masyarakat kecil di sudut-sudut Kota Surabaya.
"Gabung komunitas ini tuh rasanya melepas penat dari pekerjaan. Di sini juga ketemu banyak orang yang 'open minded'. Selain charge energy, pahalanya juga nggak main-main. Suasananya selalu senang dan plong setelah kumpul dan berbagi. Sesuai sih sama tagline kami 'berbagi bikin happy'," ujar Kumala.
Dia sebutkan pula bahwa relawan di komunitas PNS ini berasal dari berbagai profesi. Ada yang pegawai perusahaan, pekerja sosial, hingga mereka yang masih mahasiswa. Namun mereka punya satu tekad dan niat yang sama, yakni berbagi dengan mereka-mereka yang membutuhkan.
"Buat jadi volunteer kami tidak ada syarat tertentu, komunitas ini memang terbuka untuk seluruh kalangan dari berbagai latar belakang apapun boleh bergabung," imbuh Kumala.
Dukungan dari berbagai pihak. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)