Gus Ipul Minta MUI Keluarkan Fatwa Larangan Parkir dan Jualan di Trotoar

Gus Ipul Minta MUI Keluarkan Fatwa Larangan Parkir dan Jualan di Trotoar

Muhajir Arifin - detikJatim
Selasa, 06 Jun 2023 16:38 WIB
Jalanan di Kota Pasuruan
Foto: dok. Pemkot Pasuruan
Pasuruan -

Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan telah melakukan berbagai cara untuk mewujudkan Pasuruan Kota Madinah, menjadi maju ekonominya, indah kotanya dan harmoni warganya. Sebagai upaya menjadikan kota menjadi indah, pemkot melakukan kampanye besar-besaran agar kawasan kota tertib dan bersih.

"Kita ingin Pasuruan menjadi kota tertib, bersih dan indah dengan tidak parkir di atas trotoar, tidak berjualan di trotoar dan menjaga kebersihan," kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Selasa (6/6/2023).

Aturan agar tidak parkir dan berjualan di atas trotoar serta menjaga kebersihan berlaku di seluruh wilayah kota, terutama di kawasaan alun-alun dan daerah sekitarnya. Hal itu untuk mendukung pembangunan wisata religi terpadu setelah revitalisasi alun-alun dan pembangunan payung hidrolik menyerupai di Kota Madinah yang ada di depan masjid agung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aturan tertib dan bersih ini sudah mulai membuahkan hasil di kawasan alun-alun, di mana parkir sudah sesuai ketentuan dan tidak ada pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar. Meskipun aturan parkir dan penempatan PKL di alun-alun masih terus diperbaiki. Namun di lokasi lain, sebut saja di Jalan KH Abdul Hamid dan beberapa titik, masih banyak kendaraan yang parkir sembarangan di atas trotoar serta pedagang yang menempatkan gerobak di jalan yang seharusnya bisa dinikmati pejalan kaki itu.

"Jangan parkir dan berjualan di atas trotoar. Trotoar itu dibangun dengan uang rakyat, bisa rusak kalau dibuat parkir. Trotoar juga haknya pejalan kaki," tandas Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

Wali Kota yang juga Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini mengakui masalah parkir dan berjualan di trotoar dan kebersihan masih menjadi problematika yang terus dicari solusinya. Gus Ipul mengatakan saat ini larangan parkir dan berjualan di trotoar masih tahap sosialisasi.

"Masih tahap sosialisasi. Akan ada waktunya penindakan. Satu bulan lagi, kita akan lakukan penindakan," jelas Gus Ipul.

Pemkot Pasuruan sudah mensosialisasikan larangan parkir dan berjualan di atas trotoar serta menjaga kebersihan. Sosialisasi dilakukan lewat berbagai saluran.

Awal Maret 2023 lalu, Gus Ipul mengajak ribuan pelajar Sekolah Dasar (SD) se-Kota Pasuruan pawai jalan kaki mengelilingi kota. Pawai digelar untuk mengkampanyekan Pasuruan bersih dan tertib, terutama tidak parkir dan berjualan di atas trotoar serta tidak membuang sampah sembarangan.

Para pelajar dari berbagai sekolah antusias berbondong-bondong memadati kawasan Alun-alun Kota Pasuruan. Mereka membawa poster berisi slogan dan ajakan untuk hidup bersih dan tertib. Pawai mengambil start di alun-alun, kemudian menuju Perempatan Tugu Jam, tembus Jalan Hayam Wuruk, lalu ke Jalan Diponegoro dan finish di alun-alun.

Gus Ipul sendiri menempelkan poster di tubuhnya dengan tulisan 'yen trotoar dinggo dodolan opo aku kudu ngawang?' (Kalau trotoar dibuat jualan apa saya harus terbang?"). Sementara poster yang tertempel di tubuh Wakil Wali Kota Adi Wibowo betuliskan 'bersih tertib pengantar utama hidup sehat'.

"Untuk pertama kalinya, Pemerintah Kota Pasuruan bersama para kepala sekolah, guru, dan siswa-siswi karnaval untuk mengkampanyekan Pasuruan bersih dan tertib. Harapannya, agar bisa lebih sehat, lebih maju, dan Kota Pasuruan menjadi kota kebanggaan kita semua," ujar Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan sengaja mengajak para pelajar kampanye bersih dan tertib. Selain menanamkan kebiasaan bersih dan tertib sejak dini, kampanye yang dilakukan pelajar diharapkan berdampak pada masyarakat secara umum.

"Masih banyak warga parkir dan jualan di atas trotoar padahal trotoar itu haknya pejalan kaki. Kalau parkir di atas trotoar juga merusak fasilitas yang dibangun dengan uang rakyat," terang Gus Ipul. Ia menegaskan pada waktunya Pemkot Pasuruan menindak tegas mereka yang parkir di atas trotoar.

Sosialisasi tidak parkir dan berjualan di atas trotoar dan tidak buang sampah sembarangan juga disampikan lewat pengeras suara di traffic light. Khusus menjaga kebersihan, pemkot sudah membentuk tim sapu bersih sampah yang bekerja 24 jam membersihkan kota dan menggelorakan gerakan Lisa Bunga; lihat sampah, ambil dan buang pada tempatnya.

Selain sejumlah upaya di atas, Pemkot Pasuruan juga tengah meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pasuruan untuk mengeluarkan fatwa larangan parkir dan berjualan di atas trotoar serta larangan membuang sampah sembarangan. Gus Ipul menyebut pihaknya meminta MUI mengkaji kemungkinan mengeluarkan fatwa tersebut.

"Saya sudah minta MUI agar mengeluarkan fatwa larangan parkir dan jualan di atas trotoar dan larangan membuang sampah sembarangan," ungkap Gus Ipul.

Disebutkan Gus Ipul, Pemkot Pasuruan sedang berusaha untuk mengimbangi Kota Surabaya dan Malang. Salah satu upayanya adalah membuat berbagai kegiatan dan mengembangkan kawasan wisata religi yang ditandai dengan Payung Madinah.

"Jadi Kota Pasuruan ini ingin mengimbangi Kota Malang dan Surabaya. Saya cari yang tidak ada di dua kota tersebut, yakni payung Madinah. Dengan adanya payung Madinah ini, Alun-alun Kota Pasuruan semakin ramai. Tentu ini juga perlu ditata, untuk itu, penataan PKL dan parkir perlu dilakukan," paparnya.

Gus Ipul juga menyampaikan tekat menjadikan Pasuruan sebagai Kota Manasik. Setelah kawasan alun-alun disulap bak Kota Madinah, Pemkot akan membangun masjid bernuansa Masjidil Haram di Kelurahan Krampyangan, Kecamatan Bugul Kidul.

"Kekuatan kita itu wisata religi. Saya ingin nanti Kota Pasuruan menjadi Kota Manasik, kita akan rancang menjadi Kota Manasik," urai Gus Ipul.

Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini juga meminta bantuan kepada seluruh masyarakat untuk mensukseskan gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Provinsi Jawa Timur ke-30 yang dilaksanakan di Kota Pasuruan bulan September 2023 mendatang. "Jadi, saya minta bantuan semua pihak untuk mensukseskan MTQ Jatim ke-30 September nanti," pungkasnya.

Kebijakan Satu Arah Jalan KH Abdul Hamid

Upaya menjadikan kawasan Kota Pasuruan yang tertib demi kenyamanan warga dan pengunjung juga dilakukan dengan mengurangi titik kemacetan di sekitar alun-alun. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pasuruan memberlakukan sistem satu arah untuk kendaraan roda empat di Jalan KH Abdul Hamid.

Jalan KH Abdul Hamid selama ini sering macet karena banyaknya kendaraan parkir di kedua sisi jalan bahkan di trotoar. Bahkan banyak kendaraan yang parkir hingga berhari-hari dan menjadikan badan jalan sebagai tempat parkir permanen karena pemilik tidak punya garasi. Dengan kebijakan satu arah diharapkan kemacetan berkurang signifikan.

Dalam aturan baru ini, Jalan KH Abdul Hamid hanya diperuntukkan bagi kendaraan roda empat dari arah utara ke selatan atau dari Jalan Raya Soekarno-Hatta. Kendaraan roda empat dari arah sebaliknya, selatan ke utara atau dari Jalan Gajah Mada, dilarang masuk.

"Kami sudah pasang rambu larangan kendaraan roda empat dari alan Gajah Mada dilarang masuk ke Jalan KH Abdul Hamid. Aturan baru ini sedang dalam ujicoba selama sebulan. Petugas kami dan kepolisian akan terus di lokasi untuk sosialisasi," kata Kepala Dishub Kota Pasuruan, Andriyanto.

Andri menyatakan tidak menutup memungkinkan ke depan kendaraan roda dua juga akan diberlakukan aturan yang sama. "Nanti bertahap bisa roda dua juga. Makanya setelah uji coba sebulan, akan kita evaluasi," terangnya.

Selain menerapkan aturan satu arah, petugas juga terus memperingatkan pemilik kendaraan agar tidak parkir di atas trotoar. "Banyak kendaraan roda empat parkir di badan jalan baik sisi timur maupun barat, sehingga jalan jadi sempit. Oleh karenanya kita beri sosialisasi agar tidak parkir di bahu jalan sepanjang jalan," kata Ps Kanit Kamsel Satlantas Polres Pasuruan Kota, Aipda Breni Raharjo.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Duh! Trotoar di Depok Muncul Asap-Bau Belerang "
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads