Saat pertama kali bertemu, sebagian orang mungkin menganggap sosok ini adalah pemuka agama. Sebab, Habib Hadi Zainal Abidin kerap memakai sarung dan baju koko dalam kesehariannya. Terlebih, pria 42 tahun itu memang keturunan Arab.
Di balik sosoknya itu, Habib Hadi adalah Wali Kota Probolinggo yang memiliki segudang inovasi dan prestasi.
Habib Hadi sendiri memimpin Kota Probolinggo sejak 30 Januari 2019. Dia bersama almarhum Moch Soufis Subri diusung Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menginjak 2 tahun kepemimpinannya, dia harus sendirian memimpin Kota Probolinggo. Karena Wakil Wali Kota, Sofis Subri harus berpulang terlebih dahulu (9 Desember 2020) setelah terpapar COVID-19.
"Namun hal itu tidak menyurutkan cita-cita saya dalam membangun Kota Probolinggo. Saya terus berkomitmen untuk mewujudkan visi misi pembangunan kota ini," kata Habib Hadi.
Pertama kali memimpin Probolinggo, Habib Hadi memilih membangun integritas jajaran Pemkot Probolinggo terlebih dahulu. Agar menjadi insan yang amanah, jujur dan bebas KKN, dan tidak terkotak-kotak oleh kepentingan pribadi dan kelompok.
"Jadi harus kompak dan berkolaborasi dalam kebaikan. Birokrat saya ajak untuk berpikir visioner dan membuat terobosan regulasi maupun sistem kerja agar anggaran yang ada benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus sebagai ladang ibadah kita," kata Habib Hadi.
Menurut Habib Hadi, Kota Probolinggo penuh dengan potensi pengembangan ekonomi untuk menunjang kawasan prioritas Bromo Tengger Semeru. Karenanya, infrastruktur penunjang harus dimaksimalkan.
"Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi bersama dalam pembangunan. Saya yakin insyaallah Kota ini makin sejahtera, dan berdaya saing regional, nasional bahkan global," tutur pria yang juga menjabat sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Probolinggo itu.
Selain itu, Habib Hadi juga memiliki program unggulan dalam memimpin Kota Probolinggo. Seperti peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan hidup, pariwisata, dan lain-lain.
"Ada program pendidikan gratis, pembangunan rumah sakit baru, renovasi beberapa infrastruktur dan penyediaan Ruang Terbuka Hijau, peningkatan destinasi wisata religi dan pantai, dan sebagainya," imbuh bapak 4 anak itu.
Dari program-programnya itu, Habib Hadi berhasil membawa Probolinggo mencapai sejumlah prestasi. Di antaranya Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional, Penghargaan Implementasi Program Smart City "Siskia Pro Cantik", Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Penggiat Inovasi Terbaik Tingkat Jawa Timur, dan lain-lain.
"Di tengah pandemi, kami juga mampu bertahan dan memberi kontribusi menaikkan kembali pertumbuhan ekonomi dari - 3,67 persen di tahun 2020 menjadi + 2,3 persen di akhir 2021," kata pria yang sedang menempuh studi Doktoral Ilmu Lingkungan di Universitas Brawijaya itu.
Di tengah kesibukannya, Habib Hadi selalu menyempatkan berkumpul bersama keluarga saat senggang.
"Sebagai Wali Kota, saya dituntut bekerja 24 jam, namun saya harus meluangkan waktu untuk mereka. Melakukan olahraga bersama anak-anak di rumah seperti sepak bola dan tenis meja," papar alumnus Universitas Airlangga itu.
Di samping itu, Habib Hadi ternyata memiliki hobi naik motor trail maupun touring. Dia biasanya melakukan aktivitas itu bersama rekan-rekannya.
"Itu termasuk hobi yang memacu adrenalin, namun justru bisa me-refresh pikiran saya," papar dia.
Habib Hadi mengatakan dirinya juga menyukai banyak kuliner khas Probolinggo. Seperti pecek terong bakar, nasi jagung, kue bikang, dan lain-lain. Selain rasanya yang dianggap enak, dia berkomitmen untuk terus melestarikan kuliner tradisional itu.
"Bahkan kota Probolinggo pernah memperoleh Rekor MURI untuk kuliner berbahan Ikan Asap Terbanyak dan Rekor MURI Makan Nasi Jagung dengan peserta terbanyak. Jadi bukan sekedar mengejar rekor, tapi inilah upaya kami mengenalkan kuliner lokal ke kancah regional dan nasional," tandas dia.
![]() |
Ketika ditanya tentang prinsip kepemimpinannya, Habib Hadi memberikan pandangan hidupnya. Yakni 'Hidup akan memberi arti ketika mampu memberikan manfaat bagi sesama'.
"Dengan berpandangan hidup sedemikian itu, saya akan totalitas dalam memberikan segala pemikiran dan tenaga yang saya miliki untuk kepentingan orang banyak," tutur Habib Hadi.
Dirinya juga berharap masyarakat Kota Probolinggo dapat terus maju, semakin berakhlak mulia dan tidak tergerus kemajuan zaman serta tidak hanyut dampak negatif era global.
(hse/sun)