Sosoknya yang tegas selalu identik dengan dirinya. Dialah Bupati Jember periode 2021-2024, Hendy Siswanto. Motivasi 'Mengubah kondisi Jember' selalu ada dalam benak Hendy saat maju dalam Pilkada Serentak 2020.
Saat itu, pasangan Hendy-Gus Firjaun diusung oleh Partai Gerindra, NasDem, Demokrat, PKS dan PPP dengan total jumlah kursi DPRD mencapai 29. Mereka mulai menjabat 26 Februari 2021.
Saat ditanya kesan selama 1 tahun menjadi bupati, Hendy mengatakan banyak sekali dinamika yang harus dihadapi. Sebab, banyak persoalan sekaligus potensi Jember yang harus digali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu membutuhkan strategi dan kinerja yang tidak hanya dibuat untuk satu atau dua langkah ke depan," ujar pria asli Jember tersebut saat diwawancara detikJatim, Minggu (20/2/2022).
Menurut dia, sebelumnya kondisi Jember terlihat karut marut. Seperti mandeg di tempat dan pembangunan seolah tidak diiringi dengan gairah yang menggelora. Serta banyak kemiskinan dan pengangguran, serta hak-hak dasar yang belum terpenuhi.
"Itu selalu membuat saya bersemangat dalam melakukan setiap tugas dan kewajiban sebagai kepala daerah," tegas Hendy.
Hendy menambahkan, saat ini dirinya juga mencoba mengubah kondisi ASN dan kultur birokrasi yang begitu-begitu saja dalam 15 tahun ke belakang. Yakni dengan cara pandang yang lebih humanis.
"Namun saya masih optimis mengubah cara pandang birokrasi dalam melayani masyarakat," kata pria 59 tahun itu.
![]() |
Ke depannya, dia punya target untuk mengembalikan hak-hak rakyat Jember. Mulai dari guru, petani, nelayan, buruh, pegawai, pengusaha, dan lain-lain. Sebab, masing-masing dianggap memiliki hal yang harus dipenuhi pemerintah.
"Saya fokus pada subjeknya. Misal hak infrastruktur, hak kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya," papar bapak 4 anak itu.
Selain itu, Hendy juga akan fokus pada pengembalian eksistensi Jember sebagai wilayah yang kaya dan layak untuk investasi. Tujuannya agar bisa berkontribusi pada pembangunan nasional.
"Itulah yang membuat saya sering melakukan studi tiru. Saling tukar wawasan dan program untuk mendorong eksistensi Jember melalui sounding-sounding yang positif," imbuh pria yang pernah bekerja sebagai birokrat di Kementerian Perhubungan itu.
Terbukti, selama 1 tahun kepemimpinannya, pasangan Hendy-Gus Firjaun mengumpulkan sejumlah capaian untuk 'Mengubah Wajah Jember'. Serta menerima beragam prestasi.
Di antaranya, perbaikan infrastruktur di sejumlah titik. Seperti di alun-alun, stadion, mengembalikan akses penerbangan Jember, dan lain-lain. Selain itu, pasangan itu juga menaikkan honor bagi GTT/PTT, memberi beasiswa bagi siswa maupun mahasiswa, dan sebagainya.
Sementara itu, ada juga penghargaan nasional Percepatan Pembagunan Desa dari Kementerian PDTT, Bupati Peduli Disabilitas, PARITRANA Award untuk Komitmen Jaminan Sosial, dan lain-lain.
"2,6 juta warga Jember adalah tanggung jawab saya, bukan satu atau dua kelompok saja. Jabatan ini memang jabatan politis, namun saya ibaratkan memegang pergelangan tangan. Saya tidak akan menyentuh satu persatu jari atau telapak saat mengangkatnya. Saya akan pegang pergelangan tangan sehingga semuanya bisa terangkat," tegas dia.
Saat ditanya cara beristirahat di sela-sela kesibukannya, Hendy menjawab bahwa dia memanfaatkan waktu senggang untuk keluarga. Sebelum menjadi bupati pun, keluarganya pun memahami kesibukannya saat Hendy bekerja menjadi birokrat selama 25 tahun.
"Saat menjadi Bupati, hanya 2 sampai 3 jam saya tidur setiap harinya. Namun saat istirahat saya taruh semua urusan dan tidak memikirkannya, jadi saat bangun sudah fresh lagi. Saya juga tidak lupa mengonsumsi vitamin dan air putih," imbuh Hendy.
Dirinya pun juga menyukai olah raga golf. Namun, bukan karena 'prestise' olah raga tersebut. Melainkan Hendy ingin melatih fokus dan konsentrasi tinggi saat bermain golf.
"Dalam sehari saat senggang, saya sempatkan juga membaca buku-buku ringan dan berita agar tidak ketinggalan informasi. Kalau musik hampir semua saya suka, tapi paling suka Zakia karya Ahmad Albar dan Khana-nya Mansyur S. Panggung Sandiwaranya God Bless juga saya suka," kata Hendy.
Pada akhir wawancara, dia mengatakan bahwa dirinya berprinsip untuk menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk amanah, keluarga dan sedekah.
Amanahnya sebagai Bupati harus dinikmati, baik suka maupun dukanya.
"Sederhana saja, saya ingin jabatan yang sudah saya jalani ini memberi warisan yang baik bagi generasi mendatang," tandas Hendy.
(hse/fat)