Selebgram asal Gresik, RPS telah ditetapkan sebagai tersangka investasi bodong. Dalam melancarkan aksinya, RPS punya siasat agar calon korbannya tergiur untuk berinvestasi di bisnis Food and Beverage (FnB) yang dijalankannya.
Kanit Tipidter Sat Reskrim Polres Gresik Iptu Komang Andhika Haditya Prabu menjelaskan, RPS mempromosikan bisnis FnB itu lewat Instagram. Dia memiliki akun khusus bisnis agar bisa menarik orang.
"Jadi memang ada akun sendiri yang menampilkan usaha yang telah dia jalankan. Isi postingannya ya seputar bisnisnya, termasuk juga nominal keuntungan para korban jika mau berinvestasi," jelas Komang, Rabu (10/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agar calon investor tertarik, RPS juga memanfaatkan popularitasnya sebagai selebgram. Tak jarang, unggahan di akun bisnis FnB itu juga dipromosikan di akun RPS yang followers-nya lebih banyak.
"Ketika sudah diunggah, di-collab akun begitu lah. Di-collab sama akun pelaku. Nah, di situ orang lebih tertarik," tambahnya.
Komang menambahkan, ada satu unggahan di akun bisnis tersebut yang menampilkan nominal-nominal investasi. Ada beragam paket. Makin besar modal yang diberikan investor, makin besar pula keuntungan yang dijanjikan.
"Modal yang ditawarkan antara Rp 5 juta sampai Rp 50 juta rupiah. Keuntungan dan jangka waktu pengembalian modal bervariasi, tergantung modal awal yang ditanamkan," tambahnya.
Selain itu, promosi di akun bisnis tersebut juga menampilkan sejumlah syarat yang bisa bikin orang lebih percaya. Misalnya saja disebutkan bahwa ada perjanjian hitam di atas putih.
"Pelaku juga menampilkan semacam screenshot bukti testimoni dan transaksi investor. Ini masih kami dalami, apakah testimoni itu real atau tidak," ungkapnya.
Komang mengimbau agar masyarakat Gresik tak mudah percaya dengan bisnis investasi. Terutama dengan iming-iming yang menggiurkan.
Diberitakan sebelumnya, RPS telah ditetapkan sebagai tersangka investasi bodong. Dia memanfaatkan popularitasnya untuk menarik para korban agar mau berinvestasi.
"Modus yang dilakukan adalah dengan skema ponzi. Jadi banyak downline-downline yang berinvestasi, popularitas tersangka dimanfaatkan untuk menjaring korban dengan kedok bisnis usaha makanan," terang Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Arya Widjaya.
(auh/hil)











































