Penangkapan Dewi Astutik alias Paryatin, warga Kecamatan Balong, Ponorogo membuat keluarga hingga tetangganya syok. Kapolsek Balong Iptu Triyono, angkat bicara terkait penangkapan gembong narkoba senilai Rp 5 triliun ini.
Ia menyebut, selama ini Paryatin dikenal sebagai pekerja migran di luar negeri.
"Paryatin warga Balong, notabene pekerja sebagai TKI. Sebagai TKI, sebagai PRT," kata Triyono, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, kondisi lingkungan tempat tinggal Paryatin selama ini tidak menunjukkan adanya masalah. Bahkan warga maupun keluarga tidak mengetahui aktivitas lain dari perempuan tersebut.
"Kondisi lingkungan tidak ada masalah. Malah warga tidak tahu, suami juga tidak tahu. Tahunya sebagai TKI," ujarnya.
Triyono menambahkan bahwa suami Paryatin, Sarno, belum dimintai keterangan lebih jauh oleh pihak kepolisian.
"Suami Paryatin, Sarno, belum diperiksa polisi karena sampai sekarang belum ada perintah untuk bantuan pemeriksaan," jelasnya.
Terkait dugaan tindak pidana pencucian uang, Triyono mengaku belum memiliki informasi.
"Kalau soal money laundry kita juga nggak tahu ya," tambahnya.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada perintah terkait bantuan pemeriksaan ke suami Paryatin, oleh BNN. Pihaknya pun masih menunggu petunjuk dari Polres maupun BNN.
"Kita belum ada perintah pemeriksaan untuk suami Paryatin, kita masih menunggu arahan," tandas Triyono.
Sementara itu, Sarno mengaku sangat terkejut setelah melihat foto istrinya beredar di media pascapenangkapan tersebut.
"Di media ada fotonya, saya syok dan kaget. Tapi saya pasrah. Di rumah saja susah didiknya. Tapi ya gimana," tuturnya.
Sarno menegaskan dirinya sama sekali tidak mengetahui dugaan keterlibatan istrinya dalam jaringan narkoba.
"Soal gembong narkoba? Saya tidak tahu, soal sepak terjangnya nggak tahu saya," imbuhnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini yang ia ketahui, Paryatin bekerja sebagai tenaga kerja wanita dan menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri.
"Tahunya kerja sebagai TKW, pembantu rumah tangga," katanya.
Sarno juga mengungkap bahwa istrinya menggunakan nama adiknya saat bekerja di luar negeri.
"Namanya pakai nama adiknya. Nama aslinya Paryatin," ujarnya.
Menurut Sarno, sepulang dari luar negeri Paryatin sempat berjualan nasi sebelum kembali merantau.
"Pas pulang dari luar negeri sempat jualan nasi," katanya.
Dengan kondisi yang menimpa keluarganya, Sarno mengaku hanya bisa pasrah.
"Saya hanya pasrah saja sebagai suami," pungkasnya.
Simak Video "Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/hil)











































