Paryatin (43) alias Dewi Astutik, pekerja migran asal Ponorogo yang selama ini dicari Interpol karena kasus penyelundupan sabu 2 ton, akhirnya ditangkap. Di kampung halamannya, warga mengenal sosok Paryatin sebagai perempuan biasa yang pergi merantau demi menghidupi keluarga.
Kepala dusun dan keluarga pun mengungkap berbagai potret keseharian Paryatin sebelum dirinya disebut terlibat jaringan narkoba internasional. Dari aktivitas jualan keliling, merintis usaha kecil, hingga dugaan penggunaan identitas adiknya.
Berikut fakta-faktanya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pernah Berdagang Keliling
Sebelum pergi ke luar negeri, Paryatin rutin beraktivitas sebagai pedagang keliling di acara-acara kampung, dan kehidupan sehari-harinya disebut terlihat biasa tanpa tanda-tanda mencurigakan, sebagaimana dituturkan langsung oleh kepala dusun.
"Aktivitas biasa saja. Hari-hari jualan keliling di tontonan," kata Kepala Dusun Tenun, Desa Broto, Kecamatan Slahung, Ponorogo, Didik Harirawan.
2. Saat Pulang Kampung Perubahan Fisiknya Terlihat Jelas
Kepala dusun yang mengenal lama Paryatin mengatakan, perubahan fisiknya cukup kentara saat foto penangkapannya beredar, dan ia terakhir melihat Paryatin ketika pulang menjenguk orang tuanya pada 2023.
"Dulunya ya Paryatin, wajah sama. Sekarang kan gemuk. Terakhir jenguk orang tua itu tahun 2023," ujar Didik.
3. Pernah Menjadi TKI Sebelum dan Sesudah Menikah
Paryatin diketahui sudah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia sebelum menikah, dan setelah menikah ia kembali merantau ke luar negeri sekitar dua tahun kemudian, menunjukkan lamanya ia berkarier sebagai pekerja migran.
"Sebelum nikah sudah TKI. Sampai dia nikah. Habis nikah jarak 2 tahun, dia ke luar negeri lagi," ungkap Didik.
4. Sempat Merintis Usaha Nasi Bungkus dan Pemancingan pada 2023
Saat pulang kampung pada 2023 untuk mengurus PTSL, Paryatin sempat membuka usaha nasi bungkus dan minuman bersama suaminya, serta mengelola pemancingan, namun usaha tersebut hanya berjalan sekitar tujuh bulan sebelum ia kembali ke luar negeri.
"Jualan nasi bungkus, minuman. Nggak lama, sekitar 7 bulanan. Usaha itu suaminya yang pegang," ujar Didik.
5. Diduga Gunakan Identitas Adik Saat Bekerja di Luar Negeri
Kepala dusun menuturkan, penggunaan identitas adik Paryatin, Dewi Astutik, mungkin saja terjadi ketika Paryatin bekerja di Taiwan, meskipun sang adik saat itu juga bekerja di Hong Kong, dan pembuatan identitas tersebut bukan dilakukan di desa.
"Paryatin mungkin saja pakai nama adiknya Dewi Astutik waktu kerja di Taiwan," ujar Didik.
6. Dikenal Royal pada Orang Tua dan Pernah Membeli Tanah
Secara ekonomi, keluarga Paryatin disebut biasa saja, tetapi Paryatin kerap membelikan kebutuhan orang tuanya dan bahkan pernah membeli tanah milik saudaranya ketika bekerja di luar negeri.
"Paryatin itu royal sama orang tua. Orang tua minta apa dibelikan," kata Didik.
7. Warga Kaget Setelah Paryatin Terseret Kasus Narkoba Rp 5 Triliun
Warga Dusun Broto tidak menyangka bahwa Paryatin yang dikenal jarang pulang kampung dan terkesan tidak mencolok itu ternyata menjadi buron dalam kasus penyelundupan sabu 2 ton senilai Rp 5 triliun.
"Warga Broto kaget ternyata Paryatin seperti itu," ujar Didik.
8. Suami Syok Melihat Foto Istrinya yang Tersebar di Media
Sarno, suami Paryatin, mengaku sangat terkejut ketika melihat foto penangkapan istrinya di pemberitaan dan tidak pernah membayangkan keterlibatan Paryatin dalam jaringan narkoba internasional sebesar itu.
"Di media ada fotonya, saya syok dan kaget. Tapi saya pasrah," tuturnya.
9. Suami Mengaku Tak Tahu Aktivitas Paryatin di Luar Negeri
Sarno menegaskan bahwa ia tidak pernah mengetahui sepak terjang Paryatin selama berada di luar negeri, karena komunikasi mereka juga tidak terlalu intens selama Paryatin bekerja di berbagai negara.
"Soal gembong narkoba? Saya tidak tahu, soal sepak terjangnya nggak tahu saya," imbuhnya.
Simak Video "Video: Hal-hal yang Perlu Diketahui dari Buron Sabu Rp 5 T Dewi Astutik"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/hil)











































