Ribuan mahasiswa KKN di Lumajang terpaksa mengemasi tas dan pulang lebih awal. Bukan karena tugas selesai, melainkan akibat teror pencurian motor (curanmor) yang mengintai hingga ke posko paling aman.
Empat sepeda motor raib, delapan kampus pun sepakat menghentikan program demi menyelamatkan nyawa dan ketenangan mahasiswa.
Kedelapan kampus tersebut adalah Universitas Jember, Universitas Lumajang, Universitas Islam Negeri KH Achmad Shidiq Jember, Universitas Islam Jember, STKIP PGRI Lumajang. Lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pembangunan, Universitas PGRI Argopuro Jember, dan Politeknik Kesehatan Jember.
Para mahasiswa awalnya disebar di 102 desa di Kabupaten Lumajang untuk melaksanakan KKN bersama.
Namun, suasana berubah mencekam setelah empat unit motor mahasiswa raib digondol pencuri di dua lokasi berbeda. Dua motor hilang di posko KKN Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, sementara dua lainnya lenyap di posko Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh.
Ironisnya, salah satu lokasi pencurian adalah rumah kepala desa dan balai desa yang seharusnya menjadi tempat paling aman.
Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Lumajang, Eko Romadhon, mengungkapkan keputusan menarik mahasiswa diambil setelah rapat besar dengan para penanggung jawab (PIC) dari delapan kampus.
"Mulai hari Sabtu seluruh mahasiswa dari 8 perguruan tinggi Jember dan Lumajang menarik 1.328 mahasiswa KKN untuk kembali ke kampus masing-masing," kata Eko, Sabtu (9/9/2025).
Kekhawatiran akan keselamatan menjadi alasan utama. Eko menegaskan, jika KKN tetap dilanjutkan, dikhawatirkan akan memunculkan dampak negatif lebih besar, terutama bagi keamanan mahasiswa.
Simak Video "Video: Sejarah Singkat Berdirinya Kegiatan KKN di Perguruan Tinggi"
(auh/hil)