Seorang pria berinisial MF (54), warga Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo, Tulungagung diamankan warga saat diduga melakukan aksi pencopetan dalam acara kirab di Balai Kota Kediri. Pria itu diamankan warga di pos Satpol PP Balai Kota Kediri diduga mengambil handphone milik salah satu warga.
Kapolsek Kediri Kota Kompol Ridwan Sahara, mengungkapkan, berdasarkan penuturan korban kejadian bermula ketika iring-iringan kirab memasuki Balai Kota. Saat itu, tumpeng hasil bumi langsung diserbu, sehingga masyarakat yang hadir berdesak-desakan untuk berebut hasil bumi.
Saat itulah MF beraksi dan memanfaatkan kelengahan masyarakat yang tengah antusias memperebutkan hasil bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat berdesak-desakan tiba-tiba tas korban terbuka. Nah kemudian dilihat HP sudah hilang. Kemudian korban teriak, lalu warga juga melihat bahwa aksi itu dilakukan oleh pria tadi. Karena itu pria itu langsung diamankan oleh warga dan diserahkan di pos satpol PP," ujar Kompol Ridwan Sahara, Jumat (27/7/2025).
Lima orang warga Kota Kediri kemudian melaporkan kehilangan barang dalam kesempatan itu. Dengan barang yang hilang berupa tiga unit handphone dan beberapa dompet. Namun, barang yang telah ditemukan baru satu unit handphone.
"Barang bukti hasil kejahatan yang diamankan dari pelaku, sementara masih 1 HP. Kebetulan tadi HP-nya kan aktif, kita hubungi ternyata milik warga Balowerti," katanya.
Dari pelaku polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit handphone, dompet, dan sepeda motor yang digunakan untuk datang ke lokasi.
MF mengaku datang dari Tulungagung menggunakan sepeda motor dan membaur dengan masyarakat, mengenakan pakaian rapi berupa batik. Ia mengaku beraksi sendiri, tanpa menggunakan senjata, dan hanya memanfaatkan situasi keramaian untuk melancarkan aksinya.
Meski demikian, pihak kepolisian terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.Dari pengakuan pelaku sendiri, dirinya juga pernah beraksi di Jombang, Tulungagung, dan Kota Kediri.
"Pelaku mengaku bahwa dia berangkat sendiri dan beraksi sendiri. nanti akan kita dalami, akan kita cek lagi komunikasi di HPnya. Apakah dia ada temannya, apakah dia sudah beraksi lebih dari sekali," pungkasnya.
(dpe/abq)