Polisi akan memeriksa kerabat atau disebut juga teman pelaku pembunuhan dan mutilasi Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) yakni seorang pria inisial MAM. Sebab MAM disebut ikut terlibat dalam beberapa rangkaian peristiwa itu.
MAM sendiri merupakan orang yang turut membantu pelaku menyiapkan perlengkapan mutilasi korban.
Direskrimum Polda Jatim Kombes Farman menjelaskan peristiwa itu bermula saat pelaku membunuh Uswatun Khasanah (29) dengan cara mencekik lehernya di salah satu hotel di Kediri setelah terlibat cekcok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengakuan tersangka ada percekcokan dan terjadilah korban dicekik oleh yang bersangkutan tersangka sehingga meninggal dunia," ujar Farman saat rilis di Polda Jatim, Senin (27/1/2025).
Setelah dicekik, korban tewas. Antok kemudian menghubungi MAM untuk ikut mengambil koper merah dan sejumlah alat seperti tali pramuka hingga kantong kresek warna hitam di rumah pelaku.
Sementara pelaku membeli pisau buah di minimaret sebagai alat untuk memutilasi tubuh korban.
Kemudian pelaku dan MAM pada Senin (20/1) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB menurunkan barang-barang yang sudah disiapkan. Saat MAM sudah pergi dari hotel, Antok kemudian memutilasi korban dan memotong sejumlah bagian tubuh korban untuk dimasukkan koper dan plastic wrap.
Usai proses mutilasi selesai, pukul 05.00 WIB pelaku kembali menghubungi MAM untuk menemami pelaku membawa koper merah dan kantong plastik berisi tubuh korban untuk ditaruh di rumah kosong milik nenek Antok yang berada di Tulungagung.
Tidak berhenti di sana, usai beres mengamankan tubuh korban yang sudah dimutilasi, MAM juga menemani Antok berangkat ke Surabaya untuk menjual mobil Suzuki Ertiga milik korban kepada seorang di Sidoarjo. Mobil itu laku terjual sebesar Rp 57 juta.
Oleh karena itu, polisi saat ini tengah memeriksa MAM untuk memastikan apakah dirinya ikut terlibat dalam upaya atau rencana mutilasi korban.
"Kami masih mendalami peran dari kerabatnya ini. Apakah pada saat kemarin (pelaku melakukan mutilasi) ada kerabatnya ini (melihat)," ungkap Farman.
Termasuk polisi pun akan mendalami apakah MAM mengetahui bahwa di dalam koper itu terdapat mayat korban.
Sebab jika dilihat dari rekaman CCTV, polisi menyebut hanya pelaku yang mengangkat koper sendiri. Antokk saat itu tidak dibantu oleh MAM untuk membawa koper ke mobil.
"Apakah dia tahu dalam koper itu ada mayatnya sampai dengan saat ini masih kita dalami. Sementara kalau dilihat di CCTV itu yang mengangkat tersangka sendiri, tidak dibantu," pungkas Farman.
(dpe/iwd)