.webp)
Uswatun Khasanah yang menjadi korban pembunuhan dan mutilasi telah dimakamkan di kampung halamannya di Garum, Blitar. Namun saat pemakaman, tidak terlihat suami Uswatun.
Nur Khalim, ayah Uswatun mengatakan anaknya telah tiga kali menikah. Namun, dua pernikahan sebelumnya berakhir perceraian. Korban yang bekerja sebagai sales kosmetik memiliki dua anak, pertama usia 10 tahun (dengan suami pertama) dan satu lagi usia 7 tahun (dengan suami kedua).
"Nikah pertama kali itu dengan warga Srengat, Blitar nikah resmi dan punya anak 1 tapi cerai. Nikah lagi (siri) dengan orang Lumajang juga punya anak satu, dan cerai," kata Khalim, Sabtu (25/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Khalim, setelah lama menjanda, Uswatun menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung. Pernikahan tersebut dilakukan secara siri sekitar 3 tahun yang lalu.
"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak pulang ke rumah," imbuhnya.
Sampai dengan pemakaman korban, Khalim mengaku belum melihat sosok suami korban datang untuk melayat. Ia tak mengetahui apakah anaknya sudah bercerai dengan pria tersebut atau belum.
"Belum (datang) melayat, tidak tahu (cerai atau tidak). Selama ini anak saya tidak pernah cerita, dan terlihat baik-baik saja," terangnya.
Sementara itu Berdasarkan penyelidikan polisi, Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi dipastikan hanyalah tempat pembuangan mayat.
"Kami masih fokus pencarian pelaku dan bagian anggota badan yang dimutilasi. Kami juga ingin memastikan bahwa di Ngawi hanya lokasi pembuangan bukan lokasi pembantaian," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan.
Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan Joshua menduga bahwa lokasi pembunuhan dilakukan oleh pelaku di luar Ngawi. Untuk melengkapi penyelidikan ini polisi tengah memeriksa sejumlah rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi.
(dpe/iwd)
