Kecelakaan mau bus pariwisata Sakhindra Trans nopol DK 7949 GB yang telah merenggut 4 nyawa di Kota Batu masih dalam proses penyidikan. Kepolisian telah memeriksa pihak Perusahaan Otobus (PO).
"Iya (memeriksa pihak PO) dan masih berlanjut sampai sekarang (pendalaman kasus laka bus)," terang Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon pada Selasa (14/1/2025).
Sebelumnya, kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap puluhan saksi, mulai dari rombongan siswa SMK TI Bali Global, kru bus, saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian hingga saksi ahli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi menyampaikan bahwa selain pemeriksaan saksi, pihaknya menunggu hasil dari pemeriksaan kendaraan bus nopol DK 7949 GB oleh saksi ahli. Dalam hal ini, saksi ahli berasal dari Dinas Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Saat ini masih pendalaman. Kami juga masih menunggu hasil KNKT dan tim Dishub yang memeriksa kendaraan," ujar Andi.
Sebagai informasi, hasil penyelidikan polisi, bus itu diduga hilang kendali sejauh 2,3 kilometer dari titik awal Jalan Imam Bonjol hingga titik akhir di Jalan Patimura. Dugaan awal bus itu kehilangan kendali akibat rem tidak berfungsi.
Di sepanjang 2,3 kilometer itu, ada 7 titik tabrakan yang menyebabkan jatuh korban sebanyak 14 orang dengan rincian 4 orang tewas dan 10 orang menderita luka parah, sedang hingga ringan.
Ada 12 kendaraan yang ditabrak oleh bus dalam kejadian tersebut. Sebanyak 12 kendaraan itu terbagi dari 6 sepeda motor dan 6 mobil.
Pihak kepolisian telah menetapkan sopir bus Pariwisata Sakhindra Trans berinisial MAS warga Bekasi sebagai tersangka dalam insiden tragis tersebut. Atas perbuatannya MAS dijerat pasal 311 atau ayat 3, 4, 5 UU 22 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Kecelakaan maut ini terjadi Rabu (8/1) malam sekitar pukul 19.15 WIB. Dalam peristiwa itu bus pariwisata muat rombongan siswa SMK TI Bali Global yang baru saja mengakhiri kunjungan industri di 3 kota di Jawa.
Total ada 46 orang yang ada di dalam bus terdiri dari 39 orang pelajar, 3 orang guru pendamping, serta 4 kru bus Sakhindra Trans terdiri dari 1 sopir, 1 sopir pengganti, dan 1 kernet, 1 tour guide.
Saat kejadian, bus yang baru saja keluar dari Museum Angkut diduga rem blong hingga bus melaju tidak terkendali sejak dari Jalan Sultan Agung menuju Jalan Imam Bonjol hingga berakhir di Jalan Patimura.
(abq/iwd)