Motif Pembacokan Tewaskan Warga Sampang Diduga Dipicu Masalah Pilkada

Motif Pembacokan Tewaskan Warga Sampang Diduga Dipicu Masalah Pilkada

Auliyau Rohman - detikJatim
Senin, 18 Nov 2024 12:16 WIB
Pembacokan di Sampang
Pembacokan di Sampang/Foto: Tangkapan layar
Sampang -

Seorang pria warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang tewas dibacok di depan rumahnya. Aksi pembacokan oleh sejumlah orang ini diduga terkait masalah Pilkada.

Warga yang menjadi korban pengeroyokan itu berinisial J, warga Desa Ketapang Laok, Kecamatan Katapang, Sampang. Informasi yang dihimpun, J merupakan saksi salah satu paslon di Pilbup Sampang.

J merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh). Kasus pengeroyokan oleh sekelompok orang ini diduga karena motif politik, sebab insiden berdarah itu terjadi usai Cabup Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya itu saya bersama rombongan. Saya sowan ke salah satu kiai. Kita cuma bertujuh. Pas mau keluar ada hadangan dari kubu sebelah pakai mobil. Rencananya kita mau ditabrak oleh mereka. Mereka bawa celurit sekitar kurang lebih 100 orang," ujar Slamet Junaidi kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).

Lantaran diadang, Slamet kemudian diarahkan orang setempat untuk memakai jalur lain. Di jalur lain itu, kata Slamet, dirinya juga diadang menggunakan gorong-gorong, tapi bisa dipinggirkan dan akhirnya melaju ke luar desa.

ADVERTISEMENT

"Begitu balik, ternyata sebelum keluar sampai ke jalan raya, mendengar peristiwa itu bahwa ada pembacokan di halaman rumah kiai. Sementara orang-orang ini juga mencari kiai. Tapi kiai masuk ke dalam, tinggal J. Dia pegawai PLN. Orang Pamekasan punya istri di Ketapang Laok. Punya anak dua, umur 5 tahun dan satunya umur 2 tahun," sambungnya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie mewakili Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono mengaku belum dapat membeberkan motif penganiayaan ini. Ia menyebut, peristiwa itu terjadi di halaman rumah korban di Desa Ketapang Laok, Minggu (17/11/2024).

Menurut Dedy, korban dikeroyok oleh sejumlah orang menggunakan senjata tajam hingga membuatnya terluka dan tewas. Namun, polisi belum bisa memberikan keterangan terkait permasalahan yang menyebabkan pembacokan tersebut karena masih dilakukan pendalaman.

"Dengan pelaku lebih dari satu yang diduga menggunakan senjata tajam sejenis celurit, namun untuk permasalahannya masih pendalaman dari penyidik," kata Dedy kepada detikJatim, Senin (18/11/2024).

"Saat ini rekan-rekan dari Polres Sampang sedang berupaya untuk melakukan upaya pengungkapan terhadap peristiwa tersebut," imbuhnya.

Dedy menegaskan, peristiwa terus ditindaklanjuti dan tengah dalam proses penyelidikan. Sebagai tindak lanjut peristiwa tersebut, polisi telah membuat laporan model A dan melakukan autopsi.

"Kami juga memberikan pemahaman kepada keluarga untuk melakukan autopsi dan pihak keluarga menyetujui atas korban untuk dilakukan autopsi," terangnya.

Sementara itu, untuk keterangan lebih lanjut terkait kondisi luka yang menyebabkan korban meninggal, polisi meminta menunggu hasil autopsi dan hasil pemeriksaan tim penyidik Polres Sampang.

"Terkait luka-luka yang menimpa korban kita tunggu hasil autopsi, serta keterangan lainnya kita menunggu hasil pemeriksaan teman-teman penyidik Polres Sampang," tandasnya.

Diketahui, Pilbup Sampang 2024 akan digelar pada 27 November 2024 di 1.344 TPS yang tersebar di 180 desa dan enam kelurahan pada 14 kecamatan.

Ada dua pasangan calon yang berkontestasi, yakni K.H. Muhammad Bin Muafi Zaini-Abdullah Hidayat (Mandat) dengan nomor urut 1 dan Slamet Junaidi-Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) nomor urut 2.

Pasangan Mandat diusung delapan partai politik, yakni Partai Golkar, PPP, PAN, PDIP, Demokrat, PBB, PSI, dan Partai Hanura. Sedangkan pasangan Jimad Sakteh diusung enam partai politik, yakni Partai NasDem, Gerindra, PKB, Gelora, PKS, dan Partai Garuda.




(irb/hil)


Hide Ads