Nouke CS dan SMAK Gloria 2 Surabaya sepakat saling berdamai. Namun, mereka menyatakan tidak berdamai dengan wali murid salah satu siswa bernama Ivan Sugianto.
Konsultan Hukum SMA Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabukke memastikan, kliennya sudah berdamai dengan Nouke CS yang sebelumnya disebut sebagai preman bayaran. Tapi, untuk pengaduan yang dibuat SMA Gloria 2 Surabaya terhadap Ivan Sugianto, yang merupakan wali murid salah satu siswa SMA Cita Hati berinisial EMS masih berlanjut.
"(Pengaduan terhadap Ivan) masih berlanjut, kita serahkan kepada pihak kepolisian dan tetap melaporkan persoalan yang kedua," kata Sudiman, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, permasalahan dengan Ivan telah dipasrahkan pada polisi. Maka dari itu, pihaknya berharap teradu dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Saya pikir biarlah diproses secara aturan hukum yang berlaku, nanti pihak kepolisian saja untuk menjadi fokus," imbuhnya.
Hal senada disampaikan penasihat hukum Nouke CS, Richard Handiwiyanto. Ia menyatakan, keributan pada Jumat (21/10/2024) lalu di depan SMA Gloria 2 Surabaya di luar kendali.
Bahkan, Nouke CS mengaku tak menyangka teradu sampai menyuruh teman dari putranya untuk meminta maaf sembari berlutut dan menggonggong. Menurutnya, kehadirannya bersama sejumlah rekannya juga tak ada maksud dan itikad buruk untuk mengintimidasi pihak manapun.
Sementara itu, Nouke juga tak membenarkan tindakan yang dilakukan Ivan. "Terkait dengan hal-hal yang dilakukan oleh Bapak Ivan, di luar kendali kami. Tindakan seorang orangtua menyuruh orang lain untuk meminta maaf dengan cara berlutut dan menggonggong, bukanlah hal yang dapat dibenarkan," jelasnya.
Maka dari itu, pihak sekolah tetap melanjutkan aduan masyarakat secara resmi yang tertuang dalam surat tanda terima laporan/pengaduan masyarakat bernomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA yang dilakukan oleh seorang guru berinisial LSP atas ancaman dengan kekerasan.
Dalam aduannya, ia menyebut pihaknya mendapat makian dan konfrontasi.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan anak berbaju putih abu-abu yang diduga mendapatkan kekerasan dari oknum orang tua wali murid. Kasus ini menjadi viral dan mendapat atensi dari DPRD Surabaya.
(ihc/hil)