Ruang Cakra Pengadilan Negeri Gresik langsung gaduh usai palu hakim Putu Gde Mahendra diketuk. Sidang tuntutan terhadap Lutfi Dwi Hariyanto yang baru saja digelar itu langsung dihujani dengan sumpah serapah pengunjung yang hadir.
Emosi para pengunjung sidang itu bukan tanpa alasan, pasalnya Lutfi menyatakan banding atas vonis 12 tahun pidana penjara. Vonis itu merupakan ganjaran bagi Lutfi karena telah membunuh Fisa Wuri Hermandani yang tak lain istrinya sendiri.
Pengunjung sidang yang rata-rata masih keluarga Fisa itu lantas mengejar Lutfi dan hendak melayangkan bogem mentah. Beruntung petugas yang sigap segera mengamankan pria 33 tahun itu ke ruang tahanan pengadilan.
Kisah sedih rumah tangga Lutfi dan Fisa berawal pada Sabtu, 25 Mei 2019 malam. Saat itu, Fisa datang ke tempat kerja Lutfi di Pasar Kembang Surabaya sebagai satpam kantor bank.
Fisa kaget karena saat di tempat kerjanya tersebut, ia memergoki Lufti tengah asik video call dengan seorang perempuan. Amarah perempuan 30 tahun itu meledak.
Fisa yang emosi lantas mencecar suaminya tentang sosok perempuan tersebut. Namun Lufti berkelit bahwa perempuan tersebut merupakan rekan kerjanya.
Belakangan diketahui wanita idaman lain (WIL) tersebut bernama Sarah yang tinggal di Bandung. Sarah dan Lufti pertama kali bertemu saat di Jakarta. Keduanya kemudian bersambung melalui komunikasi video call.
Fisa lantas memutuskan untuk menginap di kantor Lutfi malam itu. Sebab dengan begitu, keesokan harinya bisa melaporkan ke atasan suaminya itu agar dipecat.
Usai melapor ke atasan suaminya, Fisa lantas memutuskan pulang pagi itu ke rumahnya di Perum Pesona Bukit Tanjung, Dusun Lenggan, Desa Tanjungan, Driyorejo, Gresik.
Beberapa saat setelah Fisa sampai di rumah, Lutfi kemudian menyusul tiba di rumah. Di rumah itu, ia mendapati istrinya tidur di kamar. Ia lantas tidur di ruang tengah depan televisi.
Tertidur hingga siang, Lutfi terbangun dan menemui Fisa untuk menyampaikan maaf, namun istrinya itu tampak mengabaikannya. Lufti tak putus asa, ia kembali mencoba masuk ke kamar istrinya dan menyampaikan maaf dan berujung cekcok.
(abq/iwd)