Kristianto langsung meradang usai majelis hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri menjatuhkan vonis 11 tahun pidana penjara terhadap Natanael Srihaditama. Pria 35 tahun itu tak terima karena vonis yang dijatuhkan terhadap pria yang akrab dipanggil Nata itu dianggap terlalu ringan.
Nata merupakan terdakwa perkara pembunuhan berencana SR (17), keponakan Kristianto. Siswi SMK itu dibunuh dengan keji oleh Nata dalam kondisi hamil lalu mayatnya dibuang di kebun tebu samping sebuah gereja di Desa Bendo, Pare, Kabupaten Kediri.
"Dua nyawa masak diganti 11 tahun, terlalu ringan itu. Kami kan kehilangan SR, dia juga sedang hamil," tegas Kristianto, paman korban dengan nada emosi di ruang persidangan.
Sidang yang dipimpin hakim ketua, Basuki Wiyono itu langsung gaduh. Keluarga korban segera menyerukan banding. Pasalnya, vonis yang dijatuhkan lebih ringan 6 tahun dari tuntutan jaksa sebelumnya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Nata terhadap SR terjadi pada Jumat, 15 Oktober 2010. Motifnya, Nata panik karena mengetahui SR yang dipacarinya sekitar 5 bulan itu hamil dari hasil hubungan gelap mereka.
Kabar kehamilan SR jelas menjadi aib bagi Nata. Sebab pemuda 22 tahun itu merupakan calon pendeta. Tak hanya itu, ayahnya juga merupakan seorang pendeta gereja tempat SR beribadah.
Karena hal ini, alumnus sebuah sekolah Teologi di Kota Batu itu berencana untuk menghabisi SR. Awalnya, SR dihubungi untuk datang ke gereja seperti biasanya.
Namun kali ini, Nata menyuruh SR datang ke gereja tak membawa sepeda namun dengan berjalan kaki saja. Permintaan ini dipenuhi SR. Setiba di gereja, mereka lalu menuju ruang belakang gereja yang biasa mereka pakai untuk berhubungan badan.
Di sana, Nata kemudian mengajak SR untuk melakukan hubungan badan. Pada saat berhubungan badan itulah Nata mengeluarkan seutas kabel yang telah disiapkan dan menjerat leher SR hingga tewas.
Untuk menghilangkan jejaknya, Nata lantas mengambil tangga untuk memanjat tembok setinggi 4 meter. Dari situ, Nata dengan dingin melemparkan jasad SR ke areal perkebunan tebu.
Mayat SR selanjutnya ditemukan keesokan harinya dalam kondisi telentang oleh warga yang tengah mencari rumput. Tak ada identitas yang ditemukan saat penemuan mayat itu.
(abq/iwd)